Restorasidaily.com | KARO
Objek wisata di Kabupaten Karo tepatnya Pemandian Air Panas Daun Paris di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka “memakan korban”, Minggu (2/12/2018). Akibat bencana alam tembok penahan runtuh atau longsor, 7 orang mahasiswa salah satu Universitas Kota Medan tewas tertimbun longsor sedangkan 9 orang lagi mengalami luka luka.
Roy Ginting (21) salah satu mahasiswa yang menjadi saksi mata saat ditemui mengatakan pagi harinya sekira pukul 06.30 Wib para mahasiswa itu sedang tertidur pondok yang ada di Pemandian Air Panas Daun Paris tersebut karena berekreasi sekaligus merayakan Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA). Lalu tanpa ada tanda tanda, tebing berupa tanah dan bebatuan tepat diatas kepala para mahasiswa runtuh atau longsor menimpa para mahasiswa.
Saat itu posisi kepala para mahasiswa membelakangi tebing. Para mahasiswa yang selamat berteriak minta tolong sehingga hitungan menit warga setempat berdatangan dan berusaha menolong dengan mengangkat runtuhan pondok dan tebing tersebut. Akan tetapi 7 orang mahasiswa ditemukan sudah tewas tertimpa longsor. Begitupun 9 mahasiswa lain yang mengalami luka luka dibawa ke RS Amanda Efarina Brastagi.
“Kami mau rekreasi sekaligus rayakan IMKA tapi saat tidur di pondok tiba tiba tebing pemandian itu longsor. 7 mahasiswa tewas sedangkan 9 orang lagi luka luka sudah dibawa ke rumah sakit,”ujarnya.
Ditambahkannya, para mahasiswa tiba pemandian air panas itu pada hari Minggu (2/12/2018) dini hari kemudian langsung menyalakan api unggun dan permainan game sambil bernyanyi selama 1 jam. Merasa sudah capek, mereka istirahat dan memasuki pondok masing masing. Pagi harinya sekira pukul 06.30 Wib tiba tiba terdengar suara gemuruh sehingga membuatnya keluar dari pondok yang ditempatnya kemudian hitungan detik, tebing tersebut longsor dan langsung menimpa pondok lainnya.
“Tidak ada tanda tanda, hanya suara gemuruh saja makanya saya tidak sempat berteriak memberitahukan kepada teman-teman agar keluar dari pondok,”ujar Roy dengan nada suara kesal.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Semangat Gunung Mhd Ahyiar Ginting dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan jika kejadian itu bukan lah akibat longsornya tebing melainkan diduga longsornya tembok penahan pondok tersebut.
“Diduga tembok penahan tanah pondok yang runtuh dan menimpa para mahasiswa yang mungkin sedang tertidur pulas di dalam pondok. Memang dalam beberapa jam terakhir dari pagi hari cuaca tak mendukung. Hujan deras terus selama 2 jam . Mungkin gara gara hujan itulah maka terjadi runtuhan penahan tembok teresebut,”ujar Kades singkat.
Terpisah Kapolsek Simpang Empat AKP Nazrides Syarif SH dan Kapolsek Berastagi Kompol Aron TTM Siahaan didampingi Koramil Simpang Empat Kapten Kav Julester Surbakti di lokasi kejadian membenarkan kejadian runtuhnya tembok penahan di Pemandian Daun Paris yang mengakibatkan 7 orang mahasiswa meninggal dunia dan 9 luka – luka.
“Kami masih mengumpulkan bukti dan saksi – saksi dulu untuk menindaklanjuti kejadian ini,” ujar Nazrides.
Ke 7 mahasiswa yang tewas yakni Santika Theresia br Perangin angin (21) warga Desa Medeka Kecamatan Merdeka, Emiya Elisagita br Tarigan (22) warga Suka Makmur, Monesiaruan Hia (20) warga Sisobaoho Kecamatan Mandrehe Barat Kabupaten Nias barat, Enjelita Br Ginting (22) warga Jalan Penerbangan Padang Bulan Medan, Kerin Julanaita br Bangun (22) warga Jalan Samura Kabanjahe, Sindi Simamora (18) warga Gang Segitiga 1, Elisa Sari br Sembiring (18) warga Jalan Namorih Pancur Batu.
Sementara ke 9 mahasiswa yang luka-luka meliputi 7 dirawat di RS Amanda yakni Andika (23) warga Medan, Novita Sara (19) warga Simpang Ujung Aji, Afinta (22) warga Desa Bukit, Desa br Sinambela (21) warga Binjai, Putri Yolanda (19) warga Desa Gongsol Berastagi, Jeneta (18) warga Jalan Samura gg Cendrawasih Kabanjahe, Indra (21) yang masih dirawat di Rumah Sakit Amanda sedangkan 2 mahasiswa lagi di RS Efarina Etaham yakni Leni Girsang (22) warga Kota Medan dan Grece Hutauruk (20) warga Medan.
Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Kapolres Tanah Karo AKBP Benny R Hutajulu dan Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara langsung terjun ke TKP sekaligus memerintahkan personil untuk menindaklanjuti permasalahan ini.)
Penulis : Anita
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post