Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
Pencopotan Kepala Sekolah (Kepsek) MTSN 2 Kecamatan Siantar, Hj. Nurdewi Maharani Damanik ternyata berbuntut panjang. Dimana, hari Senin (12/2/2019) siang sekira pukul 11.00 Wib seratusan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (AMPERA) demontrasi atau demo ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Simalungun di jalan Asahan.
Pimpinan aksi demo, Faisal Sirait dalam orasinya meminta Kapolres Simalungun meminta Kapolres Simalungun untuk mengusut tuntas dugaan praktek pungli pengadaan sampul raport tahun 2018 yang terjadi di lingkungan Kemenag simalungun senilai kurang lebih Rp938.640.000.
“Kami meminta Kapolres Simalungun untuk segera memanggil dan memeriksa Kasipendis Kemenag simalungun, Erni Sukmawati Harahap dan Kakan Kemenag Simalungun Sakoanda Siregar yang kami duga melakukan praktek pungli biaya sampul raport tahun 2018 di lingkungan Kemenag Simalungun,”ujar Faisal Sirait yang baru terpilih menjadi Ketua Satuan Pemudan dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Kabupaten Simalungun secara aklamasi tersebut.
Sementara itu Ali Yusuf Siregar mewakili massa menambahkan aksi demo AMPERA itu juga menuntut Kepala Kantor Wilayah (Kakan Wil) Kemenag Provinsi Sumatera Utara (Provsu) untuk menganulir Surat Keputusan (SK) pencopotan Kepala MTSN 2 Siantar yang diduga pencopotan tersebut terkesan dipaksakan dan melanggar Peraturan Menteri Agama No. 24 tahun 2018 tentang Kepala Madrasah.
“Kami mendesak Kakanwil Kemenag Provsu segera menganulir SK pencopotan Kepala MTSN 2 Siantar dan juga segera mencopot Kakan Kemenag Simalungun yang sudah semena-mena,”ujarnya.
Setelah penyampaian orasi dan pernyataan sikap ternyata Kakan Kemenag Simalungun Sakoanda Siregar mewakilkan Pegawai Bagian Tata Usaha (TU) Azrul Sirait menemui massa AMPERA dengan alasan Sakoanda Siregar tidak berada dikantornya itu. Namun massa AMPERA menolak Azrul Sirait.
Merasa tidak percaya, dua perwakilan mahasiswa didampingi pegawai melakukan pemeriksaan paksa atau Sweeping ke seluruh ruangan kantor Kemenag Simalungun. Tidak lama kemudian kedua mahasiswa keluar dari Kantor Kemenag itu karena tidak menemukan keberadaan Sakoanda Siregar. “Kami akan kembali lagi menyuarakan tuntutan itu dengan membawa jumlah massa yang lebih besar lagi,”ujar Pimpinan Aksi Demo, Faisal Siregar sembari mengajak rekan rekannya pulang dari Kantor Kemenag Simalungun itu.
Aksi demo itu berlangsung aman dan kondisif dengan pengamanan para personil Polsek Bangun dan turut dibantu personil Polres Simalungun.
“Kakan Kemenag Bungkam Dikonfirmasi
Menindak lanjuti adanya permasalah pencopotan Kepsek MTSN 2 Siantar dan Dugaan pungli sampul rapot itu, Kakan Kemenag Simalungun Sakoanda Siregar dikonfirmasi pada hari Minggu (10/2/2019) sore sekira pukul 15.53 Wib hingga berita ini diturunkan ke redaksi sama sekali tidak memberikan jawaban alias bungkam.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post