Restorasidaily.com | MEDAN
Team relawan Jokowi-Amin, Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) periode tahun 2019-2024 yang terdiri dari relawan Gerakan Independen Jokowi (GIJO) Sumatera Utara (Sumut), Kartini JUARA Sumut, Blusukan Alumni UGM dan JAMIN menggelar Democratic Talk bertemakan “Milenial Melek Politik” di warung Community jalan Sisingamangaraja, Kota Medan pada hari Minggu (10/02/2019) kemarin.
Acara Democratic Talk itu berlangsung kurang lebih 4 jam dan sangat interaktif yang dihadiri ratusan orang.
Ketua panitia sekaligus Ketua Pelaksana GIJO Sumut mengatakan diskusi bertajuk Democratic Talk tersebut yang kedua kalinya digelar sebagai bukti berkomitmen memberikan asupan ilmu guna membuka cakrawala berpikir kelompok milenial.
“Kelompok milenial merupakan kelompok dominan dalam populasi penduduk Indonesia, maka sebab itu mari kita bersama memiliki komitmen untuk peduli dan berpartisipasi aktif guna mencerdaskan kehidupan bangsa, bahwa demokrasi itu adalah ruang kebebasan. Jadi dalam hal perebutan kekuasaan, saya dan anda semua yang hari ini harus mampu bersaing, jangan mau kalah dengan keturunan-keturunan penguasa,”ujar Imam.
Sementara itu, Agus Marwan salah satu pembicara sekaligus Direktur Relawan TKD SUMUT mengatakan pada Pemilu tahun 2019 nantinya, lebih dari 42 juta orang pemilih milenial akan menyumbangkan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Itu atinya sekitar 30-40 persen pemilih berada dalam kelompok milenial.
Maka sebab itu, Agus menambahkan kelompok milenial tidak boleh apatis terhadap politik, milenial harus melek. Memperbanyakkan pengetahuan dan mempermuat literasi politik agar mampu menyaring isu-isu yang berkembang di tengah kekuatan arus politik sshingga tidak tergiring isu-isu Hoaks yang menjadi pemicu perpecahan dan pembodohan anak bangsa.
“Sebenarnya milenial memiliki kemampuan yang luar biasa, dari mulai keterampilan sampai mengkemas isu sehingga mampu menggerakkan gelombang massa yang begitu besar. Kita bisa lihat Macron (39) menjadi Presiden termuda di Perancis dalam sejarah, ada juga Sebastian Kurtz (31) yang disebut sebagai pemimpin dunia termuda, atau juga Nathan Law (23) yang dengan usianya begitu muda mampu mengantongi 50 ribu suara dan menjadi anggota parlemen Hongkong dan di Indonesia sendiri Reformasi ’98’ juga digerakkan kaum muda. Nah inilah bentuk bahwa kaum muda atau kaum milenial memiliki potensi yang luar biasa,”tegasnya.
Ketua Kartini JUARA Sumut sebagai penyelenggara diskusi itu mengatakan kelompok milenial menjadi perhatian kita bersama, bukan hanya sekedar untuk kepentingan politik, tapi lebih kepada kepentingan bangsa ini kedepan. Karena milenial sebagai tonggak kemajuan bangsa dan pemersatu bangsa.
“Saya dan team relawan lainnya akan terus menggelar kegiatan-kegiatan positif seperti diskusi tersebut untuk menjadi wadah pengetahuan bagi kelompok milenial dan kita semua,”ujarnya.
Untuk itu, Farida menghimbau kepada generasi milenial untuk menggunakan hak suara-nya pada Pemilu tanggal 17 April 2019 mendatang. “Yang terpenting, generasi milenial harus menggunakan hak suaranya. Kalau pada pemilu sebelumnya ada yang golput, mudah-mudahan setelah ikut acara ini menjadi tidak golput”, himbaunya.
Untuk diketahui, kedepannya kegiatan diskusi bertajuk Democratic Talk ini akan dilakukan di beberapa titik di Sumatera Utara (Sumut)
Penulis : Effendi Purba
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post