Restorasidaily.com, Medan- Penyebaran paham radikal di Sumatera Utara (Sumut) semakin hari kian berkembang. Bahkan, perkembangannya terjadi secara sistematis dan terorganisir.
“Modus operandinya berkembang. Mereka melakukan manajemen, perencanaan, organising dan pelaksanaan,” kata Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Sumut Kombes Pol Dedy Kusumabakti di Mapolda Sumut, Senin 18 September 2017.
Dedy menyebut salah satu bukti jika paham radikal di Sumut terorganisir dengan baik adalah aksi penyerangan terhadap anggota polisi yang terjadi pada 25 Juni September 2017 silam. Satu anggota Brimob Polda Sumut tewas dalam aksi penyerangan ini.
“Mereka survei-survei di beberapa lokasi yakni markas polisi dan TNI,” ujarnya.
Tak hanya itu, Dedy mengatakan pihaknya telah mendeteksi delapan wilayah di Sumut terkontaminasi paham radikal. Namun, dia enggan merinci delapan wilayah itu. Dedy hanya menyebut ada lima kelompok yang tengah dipantau jajarannya.
“Kami petakan setiap kegiatan. Ada yang berkelompok, kami awasi. Ada juga yang potensi jadi lonewolf, kami awasi juga,” pungkas dia.
MTVN