Restorasidaily – Meskipun Kapolres Pematangsiantar AKBP Doddy Hermawan sudah membentuk tim khusus gabungan Sat Reskrim dan Subden 2B Sat Brimob, sert memerintahkan tembak ditempat bagi pelaku penjambreta, ternyata tidak membuat para pelaku jambret takut.
Rabu (27/9 2017) sekira pukul 14.30 WIB, dua pelaku jambret berkaos hitam nekat beraksi menjambret HP Polytron milik siswi SMP Muhammadiyah, Sasa (14), didepan RSUD dr Djasamen Saragih, Jalan Sutomo, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan.
Siang itu Sasa, warga Nagori Serapuh, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun berencana pulang ke rumah Makciknya bernama Atik diseputaran Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Siantar.
Namun, sebelum pulang Sasa, siswi kelas 3 SMP itu dan teman sekelasnya Lili (14) berencana duduk duduk di halte bus depan RSUD dr Djasamen Saragih, dengan berjalan kaki dari SMP Muhammadiyah di Jalan Merdeka Simpang Jalan HOS Cokro Aminoto melalui Jalan Sutomo. Namun tepat didepan gerbang masuk rumahsakit, tiba-tiba kedua pelaku mengendarai Kereta Suzuki Shogun SP BK 6510 WW memepet mereka dari arah belakang. Satu pelaku di posisi boncengan berhasil menjambret HP dari genggaman tangan sebelah kanannya.
Tidak itu saja, pelaku itu juga mencoba menjambret tas sandangnya. Mengetahui itu Sasa membuat perlawanan sehingga terjadi tarik tarikkan tali tas nya dengan pelaku sembari berteriak jambret. Pelaku terpaksa melepaskan tas sandang itu dan mencoba melarikan diri. Akan tetapi kereta dikendarai kedua pelaku disenggol angkot CV Bandar Jaya yang ketepatan melintas sehingga kedua pelaku pun terjatuh diaspal.
Begitupun kedua pelaku langsung berdiri dan melarikan diri kearah Pasar Horas sedangkan HP milik korban dan kereta dikendarai ditinggalkan dilokasi kejadian. Hanya saja HP Korban itu sudah kondisi pecah. Tidak lama kemudian personil Polres Siantar datang kelokasi kejadian dan membawa korban dan barang bukti kereta milik kedua pelaku ke Polres Siantar. Merasa tidak terima HP nya sudah pecah sehingga mengalami kerugian sekitar Rp 1,8 juta korban didampingi Makcik nya itu membuat laporan pengaduan resmi diruangan Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
“HP ku tadi sudah sempat dijambret tapi aku sempat tarik tarikkan saat pelaku juga mau menjambret tas ku. Kedua pelaku itu mau kabur tapi kereta mereka disenggol angkot makanya jatuh. Kedua pelaku itu kabur kearah Pasar Horas sedangkan HP ku dan kereta mereka ditinggalkan. HP sudah pecah. aku tidak sempat lihat wajah tapi mereka berkaos warna hitam”, ujar korban Sasa mengakhiri ditemui sela sela membuat laporan pengaduan diruangan SPKT.
Hingga berita ini diturunkan keredaksi, korban dan Lili masih menjalani pemeriksaan penyidik Satuan Reskrim Polres Siantar dengan didampingi Mak Ciknya. (Aan)
Discussion about this post