Restorasidaily.com, Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN berencana menurunkan suku bunga acuan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Salah satu segmen KPR yang bunganya akan diturunkan adalah KPR nonsubsidi.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, penurunan ini sejalan dengan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Bahkan pada dua bulan lalu secara beruntun, bank sentral menurunkan BI 7 day reverse repo rate hingga menjadi 4,25 persen.
“Pasti (ada penurunan) tapi ini tidak otomotis kita lakukan, kita hitung dulu. Jadi jenis KPR nonsubsidi. Kita konsentrasi kelas Rp300 juta sampai Rp500 juta,” ujarnya, ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu 11 Oktober 2017.
Pemangkasan bunga segmen KPR nonsubsidi mengingat tingginya permintaan dari masyarakat karena backlog mencapai 11,9 juta. Meskipun 60 persen minat KPR masih untuk rumah subsidi yang diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Sebanyak 60 persen kelas MBR ke bawah, di atasnya 40 persen kelas menengah pendapatan per bulan Rp10 juta hingga Rp15 juta. Jadi kita mengambil menengah saja. Kalau yang high income tidak memperhatikan suku bunga, jadi kebutuhan rumahnya dia,” jelas dia.
Penurunan suku bunga tersebut masih dalam tahap perhitungan karena suku bunga acuan BI baru saja diturunkan. Namun Maryono memastikan jika sudah ada bunga single digit untuk KPR selain KPR subsidi yang sudah ditetapkan lima persen.
“Tunggu lah, ini kan baru beberapa minggu turun (suku bunga acuan BI). Jadi ada punya KPR untuk Rumah Sederhana Sehat (RSH). Jadi di atas sedikit KPR MBR bunganya 9,5 persen, ini untuk harga rumah Rp200 juta-an,” pungkasnya.
MTVN