Restorasidaily – Seorang warga komplek Perumahan Aman Surya Permai (ASP), Jalan Tarutung, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, Rosmaida boru Simatupang terbujur kaku di atas tempat tidurnya. Wanita yang berprofesi sebagai penjual roti ini ditemukan telah meninggal dunia alias tewas, diduga dikarenakan penyakit jantung yang telah lama dihidapnya, Jumat Pagi (13/10 2017) sekira pukul 10.00 WIB.
Menurut warga setempat, malam sebelum meninggal dunia, Kamis (12/10 2017) sekira pukul 21.00 WIB, Rosmaida terlihat sedang mengobrol bersama beberapa tamu di teras rumahnya. Lalu pagi tadi, seorang tetangganya menaruh curiga melihat lampu teras rumah Rosmaida yang masih menyala. Padahal hari-hari biasanya, Rosmaida mematikan lampu ketika dirinha pergi berjualan roti di Pasar Horas.
Beberapa tetangganya pun memanggil nama Rosmaida sembari mengetuk pintu rumah yang terkunci. Namun Rosmaida sama sekali tidak menjawab. Para tetangga semakin curiga sehingga melaporkan ke pihak berwajib, Polsek Siantar Selatan. Tidak lama kemudian, Kapolsek Siantar Selatan Iptu Rudi Panjaitan SH bersama Kanit Reskrim Ipda H Situmorang dan sejumlah personil lalu memutuskan mendobrak pintu rumah itu.

Polisi beserta beberapa warga pun terkejut, menemukan Rosmaida sudah meninggal dunia diatas tempat tidur kamarnya sambil memeluk bantal guling.
“Sendirian ito itu (Rosmaida.Red) tinggal di rumahnya. Lagian ito itu sudah sakit sakitan bahkan beberapa kali opname dirumah sakit. Jadi ito itu meninggal karena sakitnya itu,” ucap Pak Pardede, seorang warga saat ditemui diseputaran lokasi kejadian.
Namun saudara kandung Rosmaida menolak jasadnya untuk diotopsi di ruangan jenazah RSUD dr.Djasamen Saragih. Kapolsek Siantar Selatan pun memerintahkan Kanit Reskrim Ipda H situmorang membawa saudara kandung Rosmaida dan beberapa perwakilan keluarga ke Polsek Siantar Selatan guna membuat sekaligus menandatangani surat pernyataan keluarga menolak dilakukan otopsi.
Rosmaida menikah dengan suaminya berketurunan etnis thionghoa yang diberikan marga Pardede dan dikaruniai empat orang anak. Setelah suaminya meninggal maka Rosmaida pun membuka usaha menjual roti diseputaran Pasar Horas, tepatnya di halte angkot Fa GOK.
Sekitar lima tahun yang lalu setelah sejumlah rumah di Kompleks ASP selesai dibangun, Rosmaida pun membeli satu rumah sekaligus menempatinya sendirian. Sedangkan tiga anaknya merantau di Jakarta dan Bandung. Seorangnya lagi tinggal bersama mertuanya diseputaran Jalan Sriwijaya Kecamatan Siantar Utara. Rosmaida sudah sakit-sakitan diduga menghidap penyakit jantung, bahkan beberapa kali telah diopname di rumahsakit.(Ridho/Aan)