Restorasidaily.com | KARO
Anggota DPRD Karo, Jon Karya Sukatendel dan Firman Firdaus Sitepu, SH melakukan peninjauan wacana pembangunan akses jalan lintas provinsi Karo-Langkat mulai dari Desa Kutarayat, Kecamatan Namanteran menuju Desa Telaga, Kabupaten Langkat. Wacana pembangunan jalan tersebut telah disepakati oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kunjungan lapangan anggota DPRD Karo turut didampingi sejumlah anggota Mamre GBKP Simpang Enam Kabanjahe, yang dikemas dalam tajuk jalan sore lintas jalan tembus Karo – Langkat.
“Perbaikan jalan tembus Kabupaten Karo-Langkat akan dilakukan dalam waktu dekat ini, setelah turunnya surat izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Terutama untuk jalur sepanjang 5 km yang masuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tentunya, Kementerian LHK sudah koordinasi ke Unesco. Sebab TNGL merupakan daftar Situs Warisan Dunia oleh Unesco,” ujar Firman Firdaus Sitepu, SH dan Jon Karya Sukatendel di sela jalan santai itu bersama anggota Mamre GBKP Simpang Enam Kabanjahe, kepada wartawan yang ikut bersama rombongan, Minggu petang (22/10).
Jalan tembus Karo-Langkat tersebut sangat penting sebagai jalur evakuasi bagi warga Karo bila Gunung Sinabung meletus. Selain itu, jalur tersebut juga untuk mengurangi beban Jalan Letjen Jamin Ginting, Berastagi-Medan, baik dari Medan maupun dari arah Kabupaten Karo yang menjadi lintasan beberapa kabupaten dan antar provinsi.
Namun demikian, keselamatan dan kelestarian lingkungan tetap harus dijaga, jangan dirusak, apalagi dieksploitasi kepentingan kelompok. Ketegasan pemerintah baik Pemkab Karo maupun Pemprovsu sangat diharapkan dan kepatuhan masyarakat harus ditanamkan.
“Hutan tersebut harus tetap terpelihara, karena itu harus dijaga dengan ketat jangan sampai terjadi perambahan liar dan pengambilan kayu illegal logging,” harap mereka.
Pihaknya meminta pembangunan jalan alternatif itu (Jalan Karo – Langkat) bukan untuk tempat tinggal masyarakat apalagi untuk usaha. Karena itu, jangan sampai ada yang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan pribadi.
“Jalan tembus yang dibangun di kawasan ini adalah untuk memerlancar jalur lalu lintas, bukan untuk tempat tinggal dan berbisnis,” pintanya.
Ketua Mamre Runggun Simpang Enam Kabanjahe, Tangkas Ferdinas Ginting dan Pertua Emeritus Selamat Ginting yang juga mantan Kepala Dinas PUD Karo mengatakan apresiasinya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemkab Karo dan seluruh pihak terkait yang telah berjuang merealisasikan jalan alternatif itu.
Kita merasa lega dan sangat bersyukur atas kebijakan Kemenhut-LH RI yang akhirnya memberikan izin pinjam pakai kawasan TNGL. Pihaknya berkeyakinan pembangunan jalur alternatif tersebut akan membawa pengaruh yang sangat positif dalam aktivitas dan perekonomian masyarakat, imbuhnya.
Hal itu disebabkan masyarakat memiliki jalur alternatif yang lebih memudahkan distribusi berbagai komoditi dan hasil pertanian di dua daerah tersebut. Tentunya juga akan berdampak positif terhadap dunia pariwisata dua daerah termasuk pengembangan kawasan danau toba. Jalur alternatif ini sangat membawa manfaat banyak, baik dari aspek perekonomian mau pun sosial kemasyarakatan, terang Pt Em Selamat Ginting
Perbaikan jalan tembus Kabupaten Karo-Langkat yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, setelah turunnya surat izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Terutama untuk jalur sepanjang 5,1 km yang masuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Sebelumnya, Wagubsu Nuhajizah Marpaung saat meninjau lapangan jalan Karo-Langkat bersama Bupati Karo Terkelin Brahmana menuturkan, akan segera memperbaiki jalan tersebut yang sekarang sudah hampir semua badan jalan kopak kapik.
“Nah karena itu maka saya bersama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi, sengaja saya ajak agar dapat melihat langsung kondisi jalan tersebut, karena secara teknis nanti Pak Kadis Pekerjaan Umum yang mengerjakan,” tutur Nurhajizah.
Wagubsu berharap, kedepan agar jalan Karo-Langkat dijaga dengan baik kelestarian hutannya, bila sudah berfungsi sekaligus sebagai jalan alternatif Berastagi-Medan, jika jalan utama ini terjadi bencana alam, misal ada longsor atau macet total.
Kadis Pekerjaan Umum Provsu Abdul Haris Lubis berjanji akan memperbaiki jalan Karo- Langkat, dimana setelah dicek di lapangan diperkirakan jalan yang rusak masuk kawasan TNGL adalah sepanjang lebih kurang 5 km.
“Ini akan kita kerjakan nanti tanggal 6 Nopember 2017 ini kita sudah mulai lakukan pekerjaan dengan bersumber dana P-APBD Provsu,” ujarnya saat itu. (Anita)
