advertising
Kamis, 1 Juni 2023
Restorasi Daily
No Result
View All Result
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Narkoba
    • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
    • Kesehatan & Gaya Hidup
    • Investasi
    • Olahraga
  • Opini
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Narkoba
    • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
    • Kesehatan & Gaya Hidup
    • Investasi
    • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
Restorasi Daily
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Siantar
  • Simalungun
  • Nasional
  • Hukum
Home Karo

Musim Kemarau, Petani Jagung di Karo Merugi

Restorasidaily.com by Restorasidaily.com
24 Oktober 2017
in Karo
0

Restorasidaily.com | KARO

Ribuan hektare tanaman jagung di Kecamatan Tigabinanga, Laubaleng dan Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo diprediksi bakal gagal panen (puso), akibat musim kemarau panjang yang melanda daerah ini sekitar 3 bulan lebih.

Ancaman kekeringan tersebut sangat berdampak buruk bagi kelangsungan hasil produksi petani. Sebab, bukan saja tanaman jagung yang gagal panen, tapi seluruh lahan pertanian produktif terancam mengalami kekeringan. Walhasil, para petani juga ikut merugi ratusan juta rupiah.

“Yah, dipastikan tanaman jagung kami gagal panen akibat kekurangan air. Banyak yang mati dan tidak berbuah, ada juga yang masih tumbuh tapi pertumbuhannya lambat, batangnya kerdil (pendek) dan daunnya ringut (keriput),” ucap seorang petani bermarga Sembiring (45) di Desa Tigabinanga, Senin (23/10/2017).

Dikatakan, peristiwa gagal panen sering terjadi di daerahnya. Namun Pemerintah Kabupaten Karo tidak bisa memberikan solusi untuk mengatasi gagal panen yang merugikan petani.

“Dampak kekeringan ini bukan kami saja yang merugi, tapi akan berpengaruh juga bagi tanaman pangan yang menjadi tumpuan masyarakat lainnya. Jika pemda tidak dapat memberikan solusinya,” ketusnya.

Hal senada juga dikatakan, Nuke Ginting (50) Petani Jagung asal Desa Mardinding. Lahan pertanian miliknya telah ditanami Jagung sekira 3 bulan yang lalu dengan harapan hasilnya memuaskan. Namun perkiraannya meleset,

“Saat ini tanaman jagung mulai kuning dan kering, bahkan batangnya kerdil dan banyak yang mati. Yah, kali ini saya dipastikan akan merugi. Gak tau lagi mau mengadu kemana,” lirihnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pergerakan atau jarak rembesan air, tersedia didalam tanah rata-rata 65-100 cm. Sehingga jarak rembesan tersebut jelas akan berpengaruh pada penyerapan zat hara maupun air bila tanaman memiliki morfologi perakaran yang pendek.

“Bila terjadi musim kemarau maka jarak rembesan air dalam tanah bisa lebih dalam lagi, akibatnya tanaman yang memiliki perakaran pendek dan dangkal akan mengalami kekeringan,” tambahnya lagi.

Terpisah, menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Komite Eksekutif Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Lembaga Aliansi Indonesia Kabupaten Karo, Sarjana Ginting mengatakan jika hal ini sering terjadi tentunya sangat berdampak bagi kerawanan pangan dan produksi tanaman. Karena, bukan saja para petani yang merugi tapi pemerintah juga akan merugi.

“Jika produksi petani kurang berarti pemerintah daerah gagal mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah pusat. Jadi bantuan bibit unggul dari pemerintah pusat akan sia-sia akibat kemarau panjang. Begitu juga dengan infrastruktur pertanian tidak mendukung untuk mengatasi kekeringan,” ujarnya.

Untuk itu, dia berharap agar pihak Pemerintah Daerah dapat melakukan pendekatan teknis seperti mengefektifkan informasi prakiraan iklim yang dihasilkan dari BMKG atau lembaga cuaca lainnya untuk memprediksi terjadinya kekeringan dan menentukan alternatif teknologi antisipasinya.

Selain itu, memanfaatkan peta rawan kekeringan sebagai informasi awal dalam memantau kekeringan dalam kondisi iklim normal serta melakukan analisis dampak anomali iklim terutama terhadap pergeseran musim (awal musim kemarau, musim hujan), penurunan curah hujan tahunan, dan membandingkan musim kemarau dan musim hujan dengan kondisi normalnya.

“Kan dari situ kita bisa menentukan saat dan masa tanam yang tepat dengan memanfaatkan analisis neraca dan kecukupan air untuk mengetahui defisit dan surplus air saat masa tanam yang tepat pada kondisi iklim normal,” tutupnya.

Sementara, sumber data dari BPS Kabupaten Karo tahun 2015 Kecamatan Tigabinanga memproduksi jagung sebanyak 180.301 ton, Kecamatan Lau Baleng 112.799 ton dan Kecamatan Mardinding 82.60 ton.

Sekedar diketahui, Kecamatan Tigabinanga merupakan salah satu penyumbang terbesar produksi jagung dan kategori daerah terbaik di Kabupaten Karo untuk produksi jagung.(Anita)

Share222Tweet139SendSharePin50Send
Berita

Mendaftar Seleksi JPTP, Banyak ASN Pemko Pematang Siantar Tidak Diklat Kepemimpinan

25 Mei 2023
Berita

Wakil Bupati Simalungun: “Ilmu Pengetahuan Gerbangnya Kesejahteraan”

20 Mei 2023
Berita

Satu Surat Tak Berstempel, Satunya Lagi Berstempel. Kakan Kemenag “Usir” Penjaga Lahan Hibah

4 Mei 2023
Berita

ASN Pemkab Simalungun Laksanakan Apel Gabungan Pasca Libur Cuti Bersama.

26 April 2023
Berita

Goresan Layar : Susanti Diberhentikan, Susanti Manfaatkan Momen Hari Jadi Pematang Siantar

19 April 2023
Berita

Kapolres Simalungun Sebut Pasar Malam atas Rekomendasi MUI. Ketua MUI Simalungun : “tidak ada sangkut paut MUI”

18 April 2023
Berita

ADVERTORIAL : ” Obsesi Bupati Simalungun Tingkatkan Mutu Pendidikan Melalui Metode Gasing “

17 April 2023
Simalungun

Advertorial

17 April 2023
Simalungun

Advertorial

17 April 2023
Berita

Tak Lagi Menjabat Sekda, Budi Utari Tandatangani Peraturan Wali Kota yang Diundangkan

14 April 2023
Berita

Pemkab Simalungun Gelar Rakor Lintas Sektoral Kesiapan Idul Fitri 2023

14 April 2023
Berita

Korupsi Berjamaah Anggaran Panwascam di Kabupaten Simalungun Terbongkar

13 April 2023
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Terms

© 2023 Restorasidaily.com

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Narkoba
    • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
    • Kesehatan & Gaya Hidup
    • Investasi
    • Olahraga
  • Opini

© 2023 Restorasidaily.com

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID