Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Pasca peristiwa pembegalan terhadap karyawati BNI cabang Pematangsiantar, Rara Sitta Stefanie (28), intensitas aksi penjambretan tidak berkurang. Para pelaku jambret ataupun begal seolah tak peduli, malah semakin merajalela beraksi dan mencari mangsa-mangsanya.
Jumat (27/10 2017) sore sekira 16.00 WIB, giliran Nilam (15) dan ibunya Endayana (35). Kedua warga Jalan Melati, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Barat ini kehilangan uang jutaan rupiah setelah dompet yang dijepit di paha sebelah kiri Nilam dirampas oleh pelaku, di depan Toko Ponsel Oppom Jalan Merdeka. Walhasil, niat mentransfer uang melalui BRI cabang Pasar Horas pun gagal seketika.
“kami mau transfer uang ke BRI depan pospol pasar horas itu, tapi gagal karena dompet ku dijambret. Kedua pelaku berboncengan mengendarai sepedamotor honda beat tanpa plat,” ucap korban Endayana, ibu Nilam singkat.
Sadar telah dijambret, Endayana langsung mengejar dan meneriaki kedua pelaku yang kabur kearah Jalan Dr Wahidin. Tepat di komplek PJKA, Jalan Kartini Bawah, kedua pelaku sempat dilempari warga memggunakan batu dan kursi. Namun kedua pelaku tetap berhasil kabur kearah Jalan Kartini atas.
Tidak terima atas kejadian itu Endayana mengajak Nilam melapor ke Polsek Siantar Barat, Jalan Mataran I. Dompet yang dirampas itu berisikan uang Rp 4 juta, HP Oppo warna emas, STNK Mobil Avanza dan STNK sepedamotor, ATM BRI, SIM A Dan SIM C.
Kapolsek Siantar Barat Iptu J Sidabutar dikonfirmasi mengaku bahwa kedua korban belum membuat pengaduan secaa resmi, “blum ada laporan pengaduannya ketua,” ujar Sidabutar singkat. (Aan)