Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Ucapan Walikota Pematangsiantar Hefriansyah SE yang meminta wartawan menggunakan bahasa elegan dalam penyajian pemberitaan, terkesan mau menang sendiri. Sementara ketika dirinya diminta tanggapan tentang berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, justru dia menjawab dengan kalimat yang tidak elegan pula.
“Terus kayakmana, apa yang mau kita buat. Apa gak ada rupanya izinnya,” ucap Hefriansyah, ditemui di depan Balai Kota, Jalan Merdeka.
Saat itu, dirinya diminta tanggapan terkait keberadaan sejumlah lokasi Gelandang Permainan (GelPer) Tembak Ikan khususnya yang berdampingan dengan lokasi Bimbingan Belajar (BimBel) Medica, komplek SBC, Jalan Piere Tendean, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur.
Sabtu (28/10/2017), setelah acara perayaan Hari Sumpah Pemuda ke 89 di Lapangan H.Adam Malik, hal yang sama kembali dipertanyakan kepadanya. Lagi, Walikota Hefriansyah SE tetap memberi jawaban dengan kalimat yang tidak elegan,
“Ya kalian lah itu. Kayakmana enaknya menurut kalian, lakukan ajalah,” kata Hefriansyah sembari memasuki mobil dinas BK 1 W.
Mendengar jawaban Hefriansyah tersebut, terkesan seolah dirinya merasa tidak penting tentang keberadaan lokasi gelper yang dikhawatirkan bisa memimbulkan dampak buruk bagi masyarakat Kota Pematangsiantar. Padahal, permainan tembak ikan beraroma perjudian dengan membeli koin berhadiah rokok lalu dapat ditukarkan dengan uang kepada oknum penampungnya itu disinyalir bertentangan dengan spesifikasi jenis usaha yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu (DPM-PST).
Walikota Hefriansyah SE yang memiliki latar belakang seorang pebisnis, itu dianggap perlu belajar dalam memberi jawaban yang elegan, yang berhubungan dengan sistem kebirokrasian supaya masyarakat dapat memberi rasa hormat kepadanya. (Silok/Ridho)