Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 Kota Pematangsiantar telah dilaksanakan di Lapangan H. Adam Malik, pagi tadi. Berbagai penampilan seni dan atraksi keahlian diri yang disuguhkan oleh sejumlah siswa/i dan pemuda/i turut menghiasi perayaan tersebut, sudah lazim dilakukan dan dilihat di setiap tahunnya.
Dibalik perayaan itu, sesungguhnya ada berbagai hal yang tidak pernah dilakukan Pemerintah Kota melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) bersama Dinas terkait lainnya, yakni upaya Pembinaan, Pendidikan dan Pembangunan Karakter bagi pemuda/i Kota Pematangsiantar.
Padahal, mereka yang muda, yang menawarkan masa depan sejatinya harus berkarakter religius, positif, kreatif, inovatif, serta diberi kesempatan berperan lebih banyak dalam sejumlah kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan. Nilai-nilai, norma-norma serta kebiasaan-kebiasaan positif setidaknya menjadi pegangan hidup demi tercipta masyarakat yang baik. Hal itu pun sangat dibutuhkan ditengah kondisi anak bangsa yang karakternya memprihatinkan.
Kadispora Kota Pematangsiantar, Dra.Fatimah Siregar pun tidak mampu memberi penjelasan kongkrit terkait upaya pembinaan, pendidikan, dan pembangunan karakter yang telah dilakukan di Kota Pematangsiantar. Dirinya hanya mampu berkata, jikalau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sedang dipimpinnya, telah melaksanakan tugas melalui berbagai kegiatan keolahragaan yang diikuti oleh mayoritas pelajar dan pemuda yang ada di Pematangsiantar.
“kami sebelumnya telah melaksanakan kegiatan berbagai jenis olahraga dengan sebutan GALA DESA yang melibatkan pelajar dan pemuda/i,” ucap Fatimah disela perayaan hari sumpah pemuda.
Namun ketika dipertanyakan tentang kegiatan yang bersentuhan dengan pembinaan, pendidikan dan pembangunan karakter pemuda/i, Fatimah tak mampu menjawabnya. “Kan kegiatan yang telah kami laksanakan itu termasuk bagian pembinaan juga,” kata Fatimah singkat, seolah dirinya tidak memiliki konsep dalam pembangunan karakter.
Begitu pula dengan sikap dan jawaban Walikota Pematangsiantar Hefriansyah SE. Dirinya justru berucap dengan kalimat yang tidak elegan, bertanya balik kepada wartawan media ini.
“Menurut kau, gimana upaya yang kita buat, kau dulu kasih solusi.
Mana tau kau ada kasih masukan yang bagus atau brilian,” ucap Hefriansyah.
Membangun karakter positif itulah seyogianya cara bagaimana kita memaknai Sumpah Pemuda pada hari ini. Kita sama-sama berjuang untuk mengalahkan ego diri sendiri, demi menyatukan semangat untuk mencapai prestasi. Dan orang-orang yang dewasa semestinya memfasilitasi yang muda, yang menawarkan masa depan itu. Supaya kita masih ingat bahwa kita ini masih sebangsa, setanah air, dan mejunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. (Nando/Ridho)