Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
Jeritan hati puluhan warga yang berdomisili di Dusun Sidomakmur, Nagori Laras Dua, Kecamatan Siantar, mungkin tidak pernah sampai ke telinga Bupati Simalungun, DR.JR Saragih,SH,MM. Mereka bagaikan diasingkan dari perhatian pemerintah, karena longsoran tanah di bibir aliran sungai yang telah terjadi selama bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki. Walhasil, tidak tertutup kemungkinan, suatu hari nanti rumah yang mereka tempati bakal ambrol hingga mengancam keselamatan jiwa dan nyawa mereka.
“Pak JR, tolong….rumah kami nyaris ambrol!, bagaimana dengan keselamatan jiwa dan nyawa kami nantinya?. Kami kan berhak menikmati sebagian uang pembangunan itu. Tolonglah…perbaiki lonsoran tanah disekitar rumah kami ini”, pinta warga, saat ditemui, Jumat (3/11/2017).
Warga juga mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap Pangulu Laras Dua, Bertha Silalahi dan Camat Kecamatan Siantar, yang tidak memiliki inisiatif berupaya mengatasi masalah lonsoran tanah tersebut. Padahal, mereka sudah pernah meninjau dan mendengar langsung keluhan warga setempat.
“Mereka berjanji akan mencari cara untuk mengatasi lonsoran tanah. Tapi kenyataannya, mereka tak kunjung kembali membawa cara penyelesaian terbaik untuk kami. Lebih baik, pangulu dan pak camat itu dirumahkan sambil menikmati honor dan gaji buta saja”, celetuk warga yang merasa geram melihat kinerja Pangulu Bertha Silalahi dan Camat Kecamatan Siantar, Simon Samson Tambunan.
Bahkan lebih kesal lagi, ketika beberapa warga bersama wartawan Media Online Restorasidaily.com mencoba menemui Pangulu Bertha Silalahi di kantornya, yang bersangkutan justru sembunyi di ruangan kerjanya. Sikap Bertha Silalahi itu dianggap tidak etis, serta cenderung sombong seolah jabatan yang diembannya itu bakal selama-lamanya.
“Harapan kami tersisa kepada bupati simalungun, pak jr saragih. Semoga beliau segera berkunjung ke kampung kami ini, sesegera mungkin memerintahkan pegawai di dinas terkait untuk memperbaikinya. Kalau kepada pangulu kami itu, sudah tak ada lagi harapan kami ini”, ucap warga sembari meninggalkan kantor pangulu.(Bangun/Lintong/Chandra)
Discussion about this post