Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Kehadiran Kapoldasu Irjen Pol Drs.Paulus Waterpauw di Mapolres Pematangsiantar, Selasa (7/11/2017), dirasa tidak membawa hal positif bagi kalangan Insan Pers Kota Pematangsiantar. Keinginan untuk mewawancarai guna memperoleh tanggapan langsung terhadap kinerja jajaran Mapolres Pematangsiantar atas berbagai permasalahan yang ada, pun tidak bisa dipublikasikan secara baik bagi masyarakat umum.
Ketidakinginan dirinya untuk bertemu dengan para awak media itu juga seolah telah diatur oleh para petinggi Polres Pematangsiantar, yang tidak ingin kinerjanya dikritik di dalam pemberitaan media.
Sikapnya itu sangatlah berbeda dengan mantan Kapoldasu Jenderal (Purn) Badrodin Haiti yang memiliki sikap sangat bersahabat dengan awak media di dalam setiap kunjungannya ke Kota Pematangsiantar, beberapa tahun lalu. Jenderal (Purn) Badrodin Haiti selalu menemui dan memberi kesempatan bagi awak media untuk mewawancarainya, sedangkan Irjen Pol Paulus Waterpauw yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kapoldasu justru “alergi” dengan para awak media.
Hal itu terlihat ketika puluhan awak media dengan sabar menunggu di depan Aula Mapolres untuk bertemu dengan dirinya yang sedang mengikuti acara yang telah dipersiapkan para petinggi Mapolres Pematangsiantar, akhirnya tidak kesampaian juga.
Ketika acara telah selesai, ternyata Paulus Waterpauw telah meninggalkan lokasi acara dari pintu keluar yang telah diatur sedemikian rupa, lalu pergi dengan mobil dinas bersama rombongannya. Puluhan awak media dari media cetak, media online dan televisi pun akhirnya merasa kecewa atas sikapnya itu.
Malam sebelumnya, Senin (6/11 2017), Paulus Waterpauw menghadiri acara temu ramah di Convention Hall Restoran Internasional. Saat itu, wartawan juga tidak diberi kesempatan untuk mewawancarainya.
Begitu juga dengan kegiatan di Mako Subden 2B Satuan Brimob Poldasu, Jalan Ahmad Yani, wartawan juga tidak diizinkan untuk mewawancarainya. (Tim)
Discussion about this post