Restorasidaily.com, Asahan: Sebanyak 3.871 rumah warga pada 11 kecamatan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara terendam banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan, menyatakan banjir terparah berada di Desa Silau Tua, Kecamatan Tinggi Raja, dan Desa Piasa Ulu, Kecamatan Buntu Pane.
Rata-rata ketinggian air mencapai 50 cm hingga 60 cm. Dampak banjir juga dirasakan oleh 3 sekolah dasar (SD) dan 5 kantor pemerintahan, ratusan hektare lahan pertanian, baik tanaman padi maupun palawija yang rusak akibat terdampak banjir.
Bencana ini juga menimbulkan kerugian infrastruktur, seperti 8 tanggul jebol, beberapa jembatan terputus, dan sejumlah ruas jalan yang terabrasi. Banjir juga mengakibatkan longsor pada beberapa wilayah di Asahan.
“Kerugian materi akibat bencana banjir ditaksir sekitar Rp47 miliar,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Asahan Khaidir Sinaga seperti dikutip dari Antara, Kamis, 9 November 2017.
Khaidir menjelaskan, bencana banjir akibat hujan yang terjadi di hulu sungai di Kabupaten Simalungun. Curah hujan dengan intensitas bervariasi, ringan, sedang maupun tinggi menyebabkan debit air meningkat yang diikuti dengan kenaikan permukaan air sungai besar yaitu Sungai Aek Silau Piasa dan Sungai Piasa Ulu.
“Kondisi itu diperparah dengan kondisi dinding sungai yang rendah karena tidak mampu menampung tinggi debit air, sehingga limpasan air meluap ke permukiman warga dan jalan,” ujar dia.
Khaidir menambahkan pihaknya telah mendirikan Posko Induk Tanggap Darurat di halaman kantor BPBD di Kisaran. Ada pula sejumlah posko lapangan, meliputi posko kesehatan dan dapur umum telah didirikan.
MTVN