Restorasidaily.com | KARO
Jelang pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sumut tahun 2018, Pemilihan Legeslatif (Pileg) serta Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. Sejak dini Panwaslu Kabupaten Karo mulai melakukan persiapan intens. Sebagai langkah awal yang diambil, dengan menggandeng Stakeholder menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Suite Pakar Jl. Jamin Ginting Desa Raya, Jumat (10/11/2017).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua KPUD Karo Benyamin Pinem, perwakilan Kodim 0205/TK, perwakilan Polres Karo, para Camat, Kepala Satpol PP Hendrikm Tarigan dan beberapa anggotanya, Kesbang Linmas, Disdukcapil, Dinas Pendidikan, para Kepala Desa serta insan pers.
Dalam kesempatannya, Ketua Panwaslu Ir. Sukahati Sinuraya membuka secara resmi kegiatan tersebut, sembari menyampaikan pentingnya koordinasi yang baik antara penyelenggara pemilu dengan stakeholder. Karena dengan adanya koordinasi yang baik kita dapat mengurangi resiko pelanggaran-pelanggaran pemilu. Diharapkan nantinya para Camat, Kapolsek, Danramil, pengawas tingkat desa (PPL), babinsa, dan kepala desa secara terintegritas bekerja bersama demi pemilu yang nyaman dan kondusif.
“Nantinya untuk masing masing stakeholder harus mempunyai Petunjuk Teknis (Juknis) yang dirancang bersama dan bisa dipahami bersama. Karena nantinya ini menjadi pegangan dilapangan untuk para pengawas Pemilu (Panwaslu) sekaligus menjadi bahan untuk pembuatan laporan pemilu”, ujarnya.
Ia menuturkan, melalui koordinasi antar stakeholder pengawalan proses pemilu berjalan lancar dan taat aturan hukum. Kita juga harus mengawasi Media Sosial yang sekarang ini perkembangannya sangat pesat, jangan sampai telinga kita tipis dengan adanya penyebaran berita – berita “Hoax”.
Dikatakan, bahwa masyarakat sekarang mempunyai tingkat kesadaran terhadap Pilgub, Pilpres dan Pileg yang sangat tinggi. Rakyat sekarang sangat sensitife terhadap pemberitaan atau isu – isu tentang pemilu dan memahami betul mana yang sekirannya pantas untuk dijadikan pemimpin.
“Bersama-sama mari kita bangun komitmen untuk mensukseskan Pemilu, jangan sampai ada banyak permasalahan yang timbul. Jujur mengikuti nurani, prinsip mengikuti nurani, dan konsisten mengikuti nurani itu bekal yang harus dimiliki oleh setiap pengawas pemilu,” tambahnya.
Untuk mengawal proses pemilu 2018 dan 2019 panwaslu tidak mungkin melakukan pengawasan sendirian. Kerjasama partisipasi koordinasi dan sinergitas antara stakeholder sangat dibutuhkan.
“Artinya, partisipasi masyarakat sangat penting untuk aspek pengawasan. Semakin tinggi masyarakat ikut terlibat didalam pemilu maka semakin baik kualitas demokrasi kita, ini menandakan bahwa masyarakat sekarang peduli dengan proses politik yang akan menentukan nasib mereka,” jelasnya. (Anita)
