Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Achmad Faisal Siregar, sopir mobil Grand Vitara yang menabrak dua pemuda Jalan Asahan, Deddy Krismanto Purba (25) dan Robinson Eko Tua Sinaga (30) hingga meninggal dunia di TKP, mengaku dirinya telah berupaya membanting setir ke arah kanan untuk menghindari tabrakan. Itu dikarenakan sepedamotor kedua korban melaju berkecepatan tinggi masuk ke jalur mobilnya dari arah berlawanan.
Hal itu diungkapkannya ketika ditemui disela-sela pemeriksaan penyidik Unit Laka Satuan Lalulintas Polres Pematangsiantar, Selasa (14/11/2017).
“Aku mau mengelakkan tabrakan makanya membanting setir ke kanan, karena sepedamotor dikendarai kedua korban melaju di jalur mobil saya tapi malah tabrakan juga”, ucap Achmad Faisal Siregar.
Diceritakan, pada jarak 50 meter sebelum lokasi kejadian, kedua korban dilihatnya mengendarai sepedamotor dengan kecepatan tinggi masuk di jalur laju mobilnya dari arah berlawanan. Lalu jarak sekitar 8 meter, sepedamotor kedua korban dilihatnya masih tetap melaju di jalurnya. Upaya membanting setir mobilnya ke sebelah kanan. Namun upayanya itu sia-sia, mobilnya malah menabrak sepedamotor dikendarai kedua korban tersebut.
Akibat tabrakan itu, Achmad Faisal Siregar bersama istri, anak dan seorang adik kandungnya batal melayat jenazah abang kandungnya di Kota Medan. Achmad Faisal Siregar (60) merupakan pensiunan BUMN, warga Jalan Merpati, Desa Aek Manis, Kota Sibolga
Dua pemuda, warga Jalan Asahan, Nagori Sejahtera, Kabupaten Simalungun, Deddy Krismanto Purba (25) dan Robinson Eko Tua Sinaga (30), tewas di TKP, Selasa (14/11 2017) dini hari sekira pukul 02.30 WIB. Kedua korban tewas itu mengendarai sepedamotor Honda Supra BK 3041 TAL, ditabrak mobil Grand Vitara BB 1946 NA di Jalan Medan KM 4,5 depan RS Horas Insani. (Aan)
Discussion about this post