Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
Warga yang berdomisili di Perumahan Perkebunan Bangun, Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun dibuat heboh, karena adanya kabar tiga pasang pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri 091259 di Nagori (Desa) tersebut disebut-sebut telah berbuat adegan mesum. Peristiwa itu terjadi Jumat (24/11/2017) sekira pukul 10.00 WIB disaat jam belajar namun tanpa adanya oknum guru didalam ruangan kelas.
Ketiga pasang pelajar itu masing-masing dengan sebutan nama samaran yakni Mawar (9), Bintang (9) dan Melati (9) kemudian Terong (9), Timun (9) dan Melinjo. Orangtua para ketiga pasang pelajar SD itu sama-sama bekerja sebagai Karyawan Kebun PTPN 3 Bangun.
Informasi dihimpun dari beberapa warga sekitar, Selasa (28/11 2017) sore pukul 16.00 WIB, siang itu oknum Wali Kelas 3 tidak hadir untuk melaksanakan proses belajar-mengajar karena kondisi cuaca hujan deras. Mengetahui itu Terong, Timun dan Melinjo yang dikenal nakal, menyuruh semua teman sekelas mereka keluar dari ruangan kelas. Sedangkan Mawar, Bintang dan Melati dipaksa tetap didalam ruangan kelas.
Merasa situasi aman, ketiga pelajar laki-laki itu memaksa ketiga pelajar perempuan melakukan persetubuhan sebagaimana layaknya dilakukan pasangan suami istri (Pasutri) sembari mengancam akan memukul bila permintaan mereka itu ditolak.
Setelah puas melampiaskan nafsu mereka pun menyuruh ketiga pelajar perempuan itu pulang. Setiba di rumahnya, korban Bintang menangis dan memberitahu kepada orangtuanya jikalau dirinya sudah disetubuhi secara paksa di ruangan kelas bersama Mawar dan Melati. Saat itu juga orangtua korban Bintang membawa Bintang visum ke salah satu rumah sakit di Kota Tebing Tinggi. Namun oleh pihak rumahsakit menolaknya karena belum ada dilakukan laporan pengaduan ke polisi.
“Memang ada kasus persetubuhan ketiga pasang pelajar SD itu di ruangan kelas tapi kasus persetubuhan itu belum dilaporkan kepihak kepolisian bahkan terkesan ditutup-tutupi karena sampai sekarang tidak diketahui apa penyelesaiannya”, ucap warga yang tidak mau menyebutkan namanya tersebut.
Sementara itu ketiga pasang pelajar dan orangtua masing-masing tidak berhasil ditemui di rumahnya.
Sedangkan Kepala SD Negeri 091259, Siti Hadan Siahaan juga tidak berhasil ditemui untuk dimintai tanggapannya.(Ridho/Nandho/Fred)