Restorasidaily.com | KARO
Menindaklanjuti kunjungan Bupati Karo Terkelin Brahmana ke Jepang bersama Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Nuradi terkait penanganan bencana alam Gunung Api, Sinabung. Perwakilan Pemerintah Negeri Matahari Terbit itu akan mengadakan kunjungan balasan ke Kabupaten Karo, Jumat (15/12/2017) mendatang. Mereka ingin melihat secara dekat keberhasilan Pemkab Karo dalam penanganan erupsi Sinabung termasuk merelokasi pengungsi yang dibagi dalam tiga tahap.
Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana kepada sejumlah wartawan sembari dirinya membagi cerita pengalaman saat meninjau proyek Sabodam Gunung Asama yang berjarak 145 Kilometer dari Kota Tokyo.
“Pihak Pemerintah Jepang sangat mengagumi cara kita (Indonesia/Pemkab Karo) menangani bencana alam gunung api (erupsi Sinabung) yang sedang kita alami sekarang ini, yang sudah berlangsung selama 7 tahun. Jepang sendiri yang sudah berpengalaman mengahadapi bencana gempa, bencana gunung api dan tsunami tidak pernah mengalami kejadian seperti yang kita alami ini,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (5/12/2017) di Kabanjahe.
Karena itu, mereka (Jepang) sangat mengagumi kita (Indonesia/Karo) yang sudah berlangsung bertahun-tahun mengahadapi bencana tetapi dapat ditangani dengan baik meski masih terdapat kekurangan. Apalagi dalam penanganan bencana itu kita dapat menjalankan program relokasi dalam tiga tahap (relokasi tahap I, relokasi mandiri tahap II dan relokasi tahap III).
Lanjut Terkelin, hal yang mengagumkan untuk memantau bencana alam (gempa bumi, gunung api dan sunami) di Negeri Matahari Terbit itu, pemerintahnya menggunakan tekhnology canggih berbasis IT dengan memasang alat pemantau (CCTV) yang dikendalikan melalui satelit di setiap sudut negeri itu.
“Menurut badan Vulkanologi jepang pemerintahnya telah memasang 42 ribu alat pemantau diseluruh negeri itu, untuk memantau setiap pristiwa yang terjadi. Termasuk data setiap orang yang terekam di alat pemantau itu dapat diketahui secara detail bila diperlukan,” kata Terkelin.
Yang paling utama, sebut Terkelin, alat pemantau yang dikendalikan melalui satelit itu berfungsi digunakan sebagai alat pendetekasi bencana secara dini.
“Jadi bila terjadi bencana alam seperti yang sering dialami Jepang, dengan cepat dapat memberitahu kepada seluruh masyarakat Jepang agar segera bersiap-siap menyelamatkan diri menghindari bencana yang akan terjadi,” ujar Terkelin.
Hal yang positif selama kunjungan ke Jepang bersama Gubsu H Tengku Erry Nuradi, Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu dan Walikota Sibolga, pemerintah Jepang melalui salah satu BUMN, Fujitsu di Negara itu telah menawarkan bentuk kerjasama penanganan bencana alam dengan Pemerintah Sumatera Utara khususnya dengan Kabupaten Karo.
“Berkaitan dengan hal itu, untuk menindak lanjuti kerjasama penanganan bencana alam (gunung api) pemerintah Jepang akan mengirim utusannya ke Kabupaten Karo untuk melihat secara dekat bencana yang sedang kita alami dan seperti apa penanganan yang kita lakukan. Karena mereka mengangap kita berhasil dalam penanganan bencana itu. Jadi mereka ingin memetik pelajaran dari pengalaman yang kita alami saat ini,” ungkap Terkelin. (Anita)
