Restorasidaily.com | KARO
Intensitas curah hujan tinggi, Jalan Nasional Medan – Berastagi rawan longsor. Banyaknya titik rawan longsor ini disebabkan kondisi yang melewati daerah hutan bukit barisan dengan tebing dan jurang dengan kemiringan yang curam. Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan runtuhnya tebing dan jurang beserta material bebatuan dan kayu-kayu.
Tekstur tanah tidak padat lagi, ditambah hujan deras maka membuat tanah jadi turun dan mudah tergerus longsor. Selain tiang listrik, pohon kayu juga dapat tumbang suatu-waktu akibat pergeseran tanah.
Satuan Kerja Metropolitan, Balai Besar Jalan dan Jembatan, Kementerian PU Wilayah Sumut maupun Pemprovsu agar menempatkan alat berat di lokasi rawan longsor, mengingat longsor di sejumlah titik Jalan Medan – Berastagi sudah sering terjadi saat musim hujan.
“Luapan air hujan saat ini volumenya cukup tinggi di Kabupaten Karo, sehingga longsor tebing jalan ke jurang mudah terjadi. Cuaca yang tiba-tiba ekstrem, angin yang kencang disertai petir disaat hujan, bisa menjadi penyebab bencana, yang harus diantisipasi dini”, ujar anggota DPRD Karo, Firman Firdaus Sitepu, SH kepada sejumlah insan pers, Kamis (7/12/2017) di Kabanjahe.
Lanjutnya lagi, selain masalah tersebut, sepanjang jalan yang merupakan pegunungan menjadikannya rawan longsor terlebih pada musim hujan. “Jatuhan batu dan material lainnya juga harus sangat diwaspadai,” tutur Firman Firdaus Sitepu.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada menghadapi longsor di musim penghujan. Masyarakat yang bermukim di daerah-daerah rawan longsor seperti di lereng-lereng perbukitan, lingkar Sinabung, di tebing dan bantaran sungai dan lainnya untuk selalu waspada, termasuk ancaman banjir lahar dingin Sinabung, maupun potensi bencana lainnya” ungkapnya.
Pihak BPBD Kabupaten Karo juga harus memetakan daerah rawan longsor di Kabupaten Karo. BPBD dan Dinas PUPR Kabupaten Karo diminta bersinergi mendeteksi dini rawan longsor dan banjir di wilayah Kabupaten Karo.
“Ada beberapa titik rawan longsor dan banjir di sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Karo, yang perlu segera diantisipasi,” kata Firdaus Sitepu.
Desakan dari masyarakat Kabupaten Karo pentingnya percepatan pembangunan jalan alternatif Karo – Langkat sangat beralasan. Pembangunan ini perlu dipercepat mengingat selama ini bahwa jalan satu-satunya dari Medan menuju Berastagi sudah tidak efektif dan sudah tidak mampu menampung jumlah kendaraan, apalagi jelang natalan dan libur pergantian tahun, volume pemakai jalan akan meningkat tajam.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kemacetan parah dengan panjang berilo-kilo meter dari kedua arah tidak akan terhindarkan,” ucap anggota Komisi C DPRD Karo itu.
Oleh karena itu, ia sangat mengharapkan pemerintah propinsi Sumatera Utara, mempercepat peningkatan pembangunan jalan alternatif Karo – Langkat yang telah disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, selama tiga hari ke depan sebagian wilayah Indonesia berpotensi cuaca ekstrem. Sebagian daerah Indonesia yang akan terkena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi laut.
“Kami mengimbau masyarakat yang daerahnya rawan agar meningkatkan kewaspadaaan atas potensi banjir maupun longsor. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh”, sebutnya.
Sementara itu Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah I memprakirakan selama sepekan ke depan wilayah Sumut masih berpotensi diguyur hujan yang dapat memicu terjadinya banjir dan longsor sehingga patut diwaspadai.
Menurut BBMKG Wilayah I, curah hujan ini disebabkan kondisi wilayah Sumut saat ini dipengaruhi adanya gangguan cuaca berupa tekanan rendah di sebelah utara perairan Aceh dan terjadi sirkulasi di sekitar Selat Karimata, sehingga mengakibatkan adanya daerah kumpulan angin di sekitar wilayah Sumut.
“Hal ini menyebabkan wilayah Sumut berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada sore hingga dini hari,” kata Kepala Bidang Informasi dan Data BBMKG Wilayah I Syahnan. (Anita)
