” Walikota Zaman Now, Lebih Banyak Bicara ke Para Elite daripada Mendengar dari Sahabat, Mitra Kerja dan Rakyat “
Secara kasat mata, 100 hari pertama bukanlah takaran sempurna untuk menilai keberhasilan dari kinerja seorang pemimpin, terkhusus kepada Hefriansyah SE, Walikota Pematangsiantar untuk masa jabatan 5 tahun, periode 2017-2022. Akan tetapi 100 hari pertama dalam Terminologi Politik merupakan konvensi untuk mengukur efektivitas suatu pemerintahan baru dibawah kepemimpinan sosok Walikota baru.
Segala harapan perbaikan kinerja aparatur pemerintahan, peningkatan penataan wilayah perkotaan hingga kemajuan aspek sosial dan perekonomian rakyat, sejatinya berada di pikiran dan hati nurani Hefriansyah SE, yang diharap bekerja secara Totalitas, bukan setengah hati.
Argumen inilah yang mendasari bahwa selaku pemimpin eksekutif, seharusnya Hefriansyah SE mampu berperan paling efektif ketika pertama kali mengambilalih kekuasaan, ketika langgam kepemimpinan masih baru dan segar, ketika aura kemenangan masih kuat, ketika dampaknya terhadap legislatif biasanya mencapai puncaknya, dan ketika harapan konstituen mereka masih terngiang-ngiang saat didengungkan pada masa berjuang menjelang pemilihan, waktu itu.
Manusia pada hakikatnya adalah pemimpin, ya minimal pemimpin buat dirinya sendiri dan keluarga. Dalam memimpin setiap personal memiliki style sesuai dengan sifat, pengalaman hidup dan ilmu yang dimilikinya. Poin sifat, pengalaman hidup dan intensitas belajar yang dimiliki itu akan membentuk gaya kepemimpinannya. Begitu pula bagi Hefriansyah SE.
Orang yang banyak ditempa oleh pahit getirnya kehidupan, biasanya akan lebih peka dan cerdas dalam mencari penyelesaian untuk mampu mengatasi berbagai problem (masalah) yang dihadapi ketika menjadi pemimpin. Begitu pula sebaliknya orang yang terbiasa hidupnya enak, nyaman dan serba keturutan sejak kecil, mungkin akan cenderung reaktif dan agak bingung ketika menghadapi problem, karena ia terbiasa enak dan jarang menerima kesulitan.
Diperlukan seni dalam memimpin demi kesuksesan visi dan misi yang telah ditetapkan. Kepemimpinan sebenarnya adalah Tindakan dan Aksi, bukan hanya sekedar Ide-Ide yang bagus tetapi jauh dari sebuah Tindakan. Terkadang banyak pemimpin yang terlalu banyak menghabiskan energi untuk membuat rencana, sehingga terkadang waktunya habis untuk membuat rencana tetapi jauh dari kata Aksi. Lebih parah lagi tidak adanya Kreatifitas. Pola pemimpin yang berwawasan kedepan meyakini bahwa sebuah tindakan yang cepat dikerjakan lebih baik, ketimbang berlama-lama akibat tak ada keputusan yang pasti. Seperti itulah yang Diharapkan kepada Hefriansyah SE.
Hefriansyah SE, seharusnya mampu menjadi Pemimpin yang Visioner, akan berusaha untuk memperbesar, mensupport kemampuan Mitra Kerja dalam mendukung Kreatifitas dan juga Kualittas saat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Kepala Daerah. Ia akan memberi dorongan terhadap kinerja dan tugas yang akan dilaksanakan dan kadang akan membiarkan mereka belajar dari kesalahan untuk terus meningkatkan kualitas diri.
Hefriansyah SE, harusnya mampu menjadi Pemimpin yang arif, bijaksana serta mau berhadapan dengan Rakyatnya, akan sangat terbuka dan mengakui segala bentuk kekurangan pada dirinya karena pada hakekatnya ia merupakan Manusia yang tak luput dari Lalai dan Khilaf. Ketika sedang menghadapi problem (masalah dan keluhan) dari para Sahabat dan Rakyat, pemimpin yang hebat akan menghadapi dengan cara-cara yang *Segar* dan *Solutif*, bukan malah berupaya Menghindarinya. Ia, tidak perlu membuat banyak Aturan karena terkadang aturan yang terlalu banyak dan rumit malah justru akan menghalangi bahkan mempersulit tercapainya sebuah tujuan.
Hefriansyah SE, memang dirasa perlu untuk menjalin Komunikasi dengan sejumlah “Elite” di Negeri ini. Itu untuk mendukung berbagai usulan dan kinerja yang telah dilakukan. Namun, Berbicara dengan para “Elite” itu hendaknya janganlah dijadikan “Barometer” jikalau Ia telah Berhasil dalam kepemimpinannya.
Hefriansyah SE, harusnya menyadari yang berhak menilai kinerjanya Berhasil, itu adalah Sahabat, Mitra Kerja, serta Rakyat (Masyarakat) nya. Bukan para “Elite” yang sering diajaknya Berbicara.
Hefriansyah SE, juga dirasa perlu untuk mempelejari Ilmu Kepemimpinan atau Leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu – ilmu sosial yang dimiliki seseorang dalam mengarahkan suatu tujuan bersama melalui berbagai macam Perspektif.
Sebagai seorang Pemimpin, Hefriansyah SE sangat perlu memperhatikan gaya kepemimpinan dalam proses mempengaruhi, mengarahkan kegiatan para Aparatur Sipil Negara, serta mengordinasikan dengan tujuan kelembagaan pemerintahan agar keduanya dapat tercapai. Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang dapt memberikan motivasi kerja pada para bawahannya.
Hefriansyah SE sejatinya menyadari, kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan para bawahannya. Karena, Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja bawahannya.
Berlatar belakang pendidikan Strata 1 Ekonomi serta memiliki pengalaman sebagai seorang Pengusaha Muda yang handal, Hefriansyah SE dalam masa kepemimpinannya sebagai Walikota Pematangsiantar yang diusung oleh Partai Demokrat, diharap banyak Bertindak melalui Terobosan atau Inovasi terbaru baik dalam hal pembangunan sarana dan infrastruktur, tata kelola kota yang baik, kebijakan publik yang pro rakyat dan sebagainya untuk mewujudkan Kota Pematangsiantar yang lebih Indah, Asri dan Bermartabat.
Selamat menjadi pemimpin yang Amanah, Arif, Bijaksana, Berdedikasi, Kreatif dan terus mengembangkan diri dengan banyak mendengar dan belajar serta dekat dengan Rakyat Kota Pematangsiantar.
Penulis ; Hendro Susilo
