Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Setelah terbitnya pemberitaan terkait ucapan memprotes beroperasinya Tina Refleksi dan Ratu Alis Refleksi karena diduga beraroma maksiat, tiba-tiba, Mahendra, Ketua Remaja Mesjid berubah menjadi ciut dan takut.
Informasi dihimpun, sikap Mahendra itu diduga akibat didatangi seorang wanita, pengelola Tina Refleksi pada hari Minggu (18/12/017) sekira pukul 18.30 WIB. Wanita tersebut marah karena tidak terima Usaha Tina Refleksi itu diduga beraroma “maksiat”.
Aksi marah wanita pengelola Tina Refleksi itu membuat Mahendra menjadi takut atau “ciut”. Terbukti Mahendra membuat pernyataan di Akun FBnya dengan tulisan, pemberitaan diduga beraroma “maksiat”, Tina Refleksi dan Ratu Alis Refleksi reshkan masyarakat merupakan pemberitaan bohong dan namanya telah difitnah.
“Mohon maaf…ini berita bohong. nama ku tlah di fitnah”, tulis Mayhendra dalam akun FBnya.
Tidak itu saja, Mahendra juga sempat mendatangi M Hasibuan wartawan Restorasidaily.com yang membuat pemberitaan itu. Namun saat itu Mahendra tidak berhasil menemui M Hasibuan. Begitu mengetahui kedatangan Mahendra ke rumahnya membuat M Hasibuan mendatangi rumah Mahendra yang terletak tepat didepan lokasi refleksi Ratu Alist, Jalan HOS Cokro Aminoto.
Dimana Mahendra malah menyatakan semua warga mendukung Tina Refleksi dan Ratu Alis Refleksi ditutup. “Kami sebenarnya warga mendukung bahwa Tina Refleksi dan Ratu Alis ditutup. Cuman jangan dibuat nama ku”, ujar Mahendra kepada M Hasibuan.
Padahal adanya pemberitaan pijat refleksi itu atas permintaan Mahendra pasca pemberitaan yang memprotes beroperasinya Gelanggang Permainan ketangkasan judi tembak ikan di kompleks SBC, Jalan Kapten Piere Tandean, Kelurahan Pahlawan.
“Kalau bisa pijat refleksi ini tutup juga lah”, sebut Mahendra saat itu kepada M Hasibuan.
Lalu, pengelola Tina Refleksi juga mendatangi M Hasibuan di rumahnya dengan tujuan meminta tolong supaya pemberitaan pijat refleksi itu dihapuskan dengan alasan usaha pijat refleksinya itu tidak beraroma “Maksiat”.
“Tolonglah hapuskan pemberitaan itu”, pinta wanita beretnis Tionghoa tersebut.
Tidak itu saja, Mahendra juga sempat mendatangi M Hasibuan wartawan yang membuat pemberitaan itu. Hanya saja saat itu Mahendra tidak berhasil menemui M Hasibuan. Begitupun mengetahui kedatangan Mahendra kerumahnya membuat M Hasibuan mendatangi Mahendra yang terletak didepan tempat Ratu Alist Jalan HOS Cokro Aminoto.
Dimana Mahendra malah menyatakan semua warga mendukung Tina Refleksi dan Ratu Alis Refleksi ditutup. “Kami sebenarnya warga mendukung bahwa tina refleksi dan Ratus alis ditutup. Cuman jangan dibuat nama ku”,ujar Mahendra kepada M Hasibuan.
Padahal adanya pemberitaan pijat refleksi itu atas permintaan Mahendra paska pemberitaan protes beroperasinya Gelanggang permainan ketangkasan judi tembak ikan dikompleks SBC Jalan Kapten Piere Tandean Kelurahan Pahlawan. “Kalau bisa pijat refleksi ini tutup juga lah” ujar Mahendra saat itu kepada M Hasibuan.
Penulis ; Freddy Siahaan
Editor ; Hendro Susilo