Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Di dunia ini, tak seorangpun manusia yang tahu kapan ajalnya tiba. Begitu pula yang dialami Robert Simangunsong (58), kernet bus CV Putra Simas, warga Nagori Urung Balata Satu, Kelurahan Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun. Saat berjalan hendak mengambil obat di loket Bus Intra, ia terjatuh dan langsung meninggal dunia di tempat.
Peristiwa itu terjadi didepan Balerong Rajawali Jalan Patuan Nagari Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara, Senin (25/12/2017) sekira pukul 09.00 WIB. Warga yang berada diseputaran Pasar Dwikora, Parluasan pun mendadak heboh akibat peristiwa tersebut.
Pagi itu, pria kerap dipanggil Pak Siska itu baru dari rumahnya untuk mengambil obat sakit jantung miliknya yang dititip ke Loket Bus Intra, Jalan Sisingamangaraja Kota Pematangsiantar. Angkot yang ditumpanginya berhenti di Simpang Jalan Patuan Anggi, lalu Pak Siska berjalan kaki ke arah loket Bus Intra.
Namun hanya berjalan sekitar lima meter tepatnya didepan Balerong Rajawali, Pak Siska jatuh dan terkapar di aspal. Warga mendatangi lokasi kejadian tetapi Pak Siska ditemukan sudah tewas dengan kondisi telinga sebelah kanan mengeluarkan darah.
Tidak lama kemudian personil Piket Pos Pengamanan (Pospam) I Hypertmart, Jalan Medan Simpang Jalan Rakutta Sembiring bersama Polsek Siantar Utara datang sekaligus mengevakuasi mayat Pak Siska ke ruangan jenazah RSUD dr Djasamen Saragih.
“Tadi bapak itu (Robert Simangunsong-red) jalan kaki dan tiba tiba jatuh. Mungkin bapak itu ada sakit jantungnya”, ujar Pak Sinaga salah satu warga ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu boru Siahaan, istri Robert Simangunsong, yang berada di ruangan jenazah tidak henti-hentinya menangis sambil menyatakan sama sekali tidak ada tanda-tanda mencurigakan akan kepergian suami tercintanya itu untuk selamanya. Karena Robert Simangunsong permisi dengan wajah ceriah untuk mengambil obat ke loket bus Intra. Diakuinya, jikalau suaminya tersebut memang memiliki riwayat penyakit jantung, bahkan sekitar 2 bulan yang lalu pernah diopname di Rumah Sakit di Bengkulu.
“Hape di natala on maho laho..boa nama gellengta na tolui Pak Siska (Harus diperayaan natal ini lah kau pergi. Kayak mana lah anak kita yang tiga itu Pak Siska”, ujar boru Siahaan sembari memeluk mayat suaminya yang kaku di meja otopsi.
Hingga berita ini diterbitkan, jasad Robert Simangunsong alias Pak Siska masih divisum Tim Forensik RSUD dr Djasamen Saragih dan kasus itu ditangani pihak Polsek Siantar Utara.
Penulis ; Ridho dan Fred Crime
Editor ; Hendro Susilo
Discussion about this post