Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
Sudah setahun ini, Elseria boru Tinambunan (60), menderita penyakit gangguan kejiwaan. Penyakit yang dideritanya itu pun menimbulkan emosi tidak stabil hingga akhirnya ia tewas akibat gantung diri di dalam rumah anak kandungnya.
Peristiwa yang membuat geger warga setempat itu terjadi, Sabtu siang (30/12/2017) sekira pukul 11.20 WIB, di rumah Sahat Berutu (32) yang terletak di Huta Silau Mariah, Nagori Saribu Asih, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun. Korban sendiri merupakan warga Desa Suhom II, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Informasi yang berhasil dihimpun, sekira tiga minggu lalu, Opung Elseria datang ke rumah anak kandungnya, Sahata Berutu, dengan tujuan untuk mengobati penyakit gangguan kejiwaannya.
Setelah beberapa hari berada di rumah anak kandungnya, Sabtu siang, Opung Elseria sambil menggendong cucunya bernama Marito, pergi ke aeral perladangan yang berada di belakang rumah berjarak sekira 300 meter.
Sekira pukul 11.20 WIB, beberapa warga mendengar sekaligus mencari tahu suara tangis seorang anak kecil di areal perladangan tersebut. Akhirnya warga menemukan Marito, cucu korban yang masih berumur 3 bulan terletak di atas tanah dengan hanya beralaskan baju yang dipakai seadanya. Sahata Berutu yang datang ke perladangannya itu kemudian membawa anaknya Marito pulang ke rumahnya.
Namun setiba di rumah, Sahata yang berprofesi guru itu terkejut melihat ibu kandungnya, Elseria boru RpTinambunan sedang tergantung dengan menggunakan kain panjang yang dililitkan pada batang kayu. Sahata dan warga pun mendekati dan menemukan jikalau Opun Elseria sudah meninggal dunia.
Tidak lama kemudian, bebrapa personil Polsek Tanah Jawa datang ke lokasi kejadian, namun Sahata menolak menyerahkan mayat korban dibawa otopsi ke ruangan jenazah RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar.
Jasad opung Elseria rencananya akan dibawa ke kampung halamannya di Desa Suhom IIM Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapsel untuk disemayamkan sekaligus dikebumikan.
Personil Polsek Tanah Jawa pun menyuruh Sahata membuat surat pernyataan dilengkapi materai untuk bukti tidak merasa keberatan atas meninggalnya korban tersebut karena korban meninggal akibat bunuh diri dengan cara gangtung diri.
Penulis : Freddy Siahaan
Editor : Hendro Susilo
