Restorasidaily.com | SIBOLGA
Hampir dua minggu ini, kapal nelayan KM Mega Top III berisi 28 kru dan 1 orang Nahkoda KM Hot Martua II yang hilang kontak sejak tanggal 2 Januari 2018 di kawasan perairan Aceh, belum berhasil ditemukan.
Berbagai upaya pencarian kapal nelayan milik Sinar Mas yang berangkat dari Kota Sibolga, Sumatera Utara, itu pun telah dilakukan oleh beberapa pihak, namun tak kunjung membuahkan hasil.
Untuk itu, Pemerintah Kota Sibolga berupaya maksimal meminta bantuan Pemerintah Pusat yang memiliki kewenangan dan peralatan canggih dalam pencarian keberadaan kapal dan ke 29 kru kapal nelayan tersebut.
“Kami, pemerintah kota bersama berbagai pihak tetap berupaya maksimal, dengan meminta bantuan pemerintah pusat. Posisi terakhir kapal berada di kawasan perairan Aceh. Selama proses pencarian, tim SAR gabungan dari Sibolga dan Aceh tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal dan ABKnya. Sampai sekarang kita masih menduga, kemungkinan kapal masih mengapung dan terbawa arus, atau belum tenggelam karena tidak ada tanda-tanda kapal karam di lokasi pencarian”, ungkap Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk kepada sejumlah awak media usai memimpin rapat lintas instansi di kantor Walikota Sibolga, Senin (15/1/2018).
Seperti di ketahui Tim SAR gabungan telah melakukan upaya pencarian 29 nelayan yang dinyatakan hilang sejak beberapa hari terakhir.Tetapi sampai sekarang belum membuahkan hasil. Ada kemungkinan, kapal nelayan yang hilang itu diduga sudah berada di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE ) Indonesia .
“Bisa saja keberadaan kapal ini sudah berada di wilayah hukum negara lain , maka kita butuh bantuan pemerintah pusat melalui basarnas dan kementerian terkait lainnya”, kata Syarfi.
Sementara, dalam rapat tersebut, Kapolres Sibolga AKBP Edwin H Harianja mengungkapkan, sejak beberapa hari ini, Polres Sibolga telah membuka posko pelayanan informasi di Polsubsektor Sibolga Kota, di Kelurahan Pasar Belakang.
“ Masyarakat ataupun keluarga nelayan yang ingin memperoleh informasi seputar nelayan yang hilang boleh datang ke posko pelayanan ini “, ucap AKBP Edwin H Harianja.
Sebelumnya, dua nelayan KM Hot Martua II, Rahmat Hidayat dan Jamaluddin memberi keterangan bahwasanya sebelum KM Mega Top III GT 34 nomor lambung 359 PPJ milik UD Sinar Mas berawak 28 ABK dinyatakan hilang di perairan Aceh, kapal tersebut bersandar di salah satu tuasan di sebelah Barat Laut Lahewa, Gunung Sitoli, Nias. Saat itu kapal mereka berdua (KM Hot Martua II) menghampiri KM Mega Top III yang mengalami kerusakan pada alat komumikasi radionya.
Lalu, nahkoda KM Hot Martua II naik ke atas kapal Mega Top III untuk membantu memperbaiki alat komunikasi radio tersebut. Beberapa saat kemudian, cuaca buruk diserta angin kencang dan ombak tinggi, melanda.
Karena tidak bisa berbuat apa-apa saat cuaca buruk, mereka pun istirahat dan tertidur sembari menunggu nakhoda kapal yang sedang menolong memperbaiki radio KM Mega Top III .
“Aku dan Rahmat tertidur karena nakhoda kami ada di kapal KM Mega Top III. Paginya kami bangun sekira pukul 05.00 WIB. Kami lihat kapal Mega Top III tidak ada lagi dan tali yang diikatkan kapal sudah putus”, ungkap Jamal.
Akibatnya, kapal nelayan KM Mega Top III dengan 28 kru beserta seorang Nahkoda KM Hot Martua II dinyatakan hilang, dan belum berhasil diketahui akan keberadaannya.
Penulis : Hendra Simanjuntak
Editor : Hendro Susilo
