Restorasidaily.com | SIBOLGA
Sambil menggendong bayinya yang baru berumur 2 bulan, seorang wanita mengaku boru Lubis ini terlihat sedang duduk di lokasi Posko Informasi hilangnya kapal nelayan KM Mega Top III, Kota Sibolga, Senin (15/1/2018).
Dengan raut wajah sedih dan lesu, dia meratapi nasib suaminya M Agus, salah seorang ABK KM Mega Top III yang belum ditemukan bersama 28 ABK lainnya, pasca kapal hilang kontak akibat dihantam badai pada tanggal 2 Januari 2018 lalu.
“Pulanglah bang, anak kita masih kecil”, ucapnya sembari mengusap air mata yang jatuh di pipinya.
Ia berharap dan berdoa kiranya ada keajaiban kepada suaminya dan 28 ABK lainnya bisa pulang dalam keadaan sehat. Diakuinya, dirinya tidak merasakan firasat buruk apapun maupun pesan khusus dari suaminya sebelum berangkat melaut.
Hilangnya 28 ABK KM Mega Top III ditambah satu orang nahkoda dari kapal tongkang Hot Martua II, hingga kini belum membuahkan hasil. Berbagai upaya telah dilakukan termasuk melakukan pencarian. Dan kemarin, sudah disepekati akan dilakukan pencarian lanjutan dari SAR Sibolga.
Bahkan kedua unsur pimpinan DPRD Sibolga-Tapanuli Tengah meminta agar kejadian ini menjadi pembahasan nasional, karena melibatkan banyak nyawa manusia. Mereka meminta agar diturunkan helikopter dan kapal yang lebih besar untuk mencari keberadaan kapal naas tersebut.
Sementara itu Senin sore, tersiar kabar bahwa ponsel dari seorang ABK yang hilang itu mencoba menghubungi anggota keluarganya. Dan setelah dihubungi kembali, ponsel itu tidak aktif.
“Tadi pagi saat subuh katanya salah satu ABK KM Mega Top III memiscall anggota keluarganya yang ada di Sibolga. Saat itu anggota keluarga langsung mengubungi kembali tetapi tidak aktif,” kata Jamil Zeb Tumory.
Keluarga para ABK tidak dapat berbuat banyak, mereka pasrah sembari tidak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan para ABK. Bahkan diantara ABK itu , banyak yang memiliki anak yang masih kecil-kecil, dan istri mereka ada yang sedang hamil pula.
Semoga, seluruh pihak terkait segera menemukan keberadaan ke 29 ABK dalam keadaan selamat sehingga bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Penulis : Hendra Simanjuntak
Editor : Hendro Susilo
