Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Aksi pengeroyokan yang dialami Doan Martin Sianipar (28), Sabtu (30/12/2017) malam sekira pukul 22.30 WIB lalu, yang dilakukan oleh seorang pria selingkuhan pacarnya bernama Lamhot Kristian Siahaan (28) bersama sejumlah Orang Tak Kenal (OTK), akhirnya berlanjut ke meja kerja aparat penegak hukum, Polres Pematangsiantar.
Kepada wartawan Restorasidaily.com, Jumat (19/1/2018) malam sekira pukul 20.30 WIB, Doan Martin Sianipar mengaku telah membuat laporan pengaduan ke SPKT Polres Pematangsiantar pada hari Selasa (16/1/2018) sore sekira pukul 17.00 WIB.
” Saya sudah membuat laporan pengaduan penganiayaan itu ke Mapolres Pematangsiantar. Pacar saya itu Artha Ria Agnes boru Sipangkar (24) dan selingkuhan pacar saya itu bernama Lamhot Kristian Siahaan (28) warga Jalan Sipahutar Ujung Kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marimbun”, ucapnya saat menyambangi Rumah Kopi Restorasi, Jalan WR Supratman, Kota Pematangsiantar.
Dijelaskannya, pengeroyokkan itu terjadi di Jalan Rela Kiri Lorong 3 Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara pada hari Sabtu (30/12 2017) malam sekira pukul 22.30 WIB. Hubungan berpacaran dengan Artha sudah terjalin selama tujuh bulan, bahkan sudah merencanakan menikah dengan memperkenalkan Artha kepada orangtuanya apalagi Artha masih satu marga dengan mamaknya.
Malam itu, sekira pukul 22.00 WIB, dia bersama empat temannya berboncengan mengendarai dua unit sepedamotor berkeliling ke arah Pasar Parluasan, kemudian berhenti di lokasi kejadian karena ketepatan sedang berlangsung acara perayaan natal muda-mudi setempat. Di lokasi itu, dia bertemu temannya Alfredo Pangaribuan. Kemudian Alfredo memberitahukan melihat Artha di dekat pentas.
Mendengar itu, dia pun memarkirkan sepedamotornya dan berjalan bersama Alfredo ke arah pentas yang berjarak sekitar 8 meter. Tapi ternyata Artha sudah tidak ada, melainkan bertemu sekaligus bersalaman dengan temannya Masta Sirait, Dapot Ambarita dan isterinya boru Panjaitan.
Saat di lokasi parkir, Doan melihat Artha sedang berjalan pulang. Melihat itu membuatnya pun menemui sekaligus merangkul Artha karena sekira seminggu tidak bertemu. Doan pun mengajak Artha duduk di bangku semen yang ada di pinggir jalan, sekitar 3 meter dari lokasi sepedamotornya.
Sedang asyik ngobrol, tiba-tiba pelaku Lamhot keluar dari dalam mobil lalu menghampiri mereka. Doan pun mempertanyakan, apa hubungan Artha dengan pelaku Lamhot. Karena sebelumnya, seorang temannya bernama Johan Sianipar memberitahukan jikalau Artha dan Lamhot juga berpacaran, bahkan poto wajah Lamhot ditunjukkan kepadanya.
Artha mengaku sebatas teman, tetapi pelaku Lamhot malah mengaku berpacaran dengan Artha. Mendengar ucapan itu, rasa cemburu Doan memuncak, refleks menampar pipi kiri Artha menggunakan tangan kanannya.
Pelaku Lamhot protes dan marah sehingga mereka pun terlibat percekcokan mulut. Spontan pula, pelaku Lamhot membogem pipi sebelah kiri Doan menggunakan kepalan tangan kanannya. Artha dan Bonar Uli Sihaloho, salah satu temannya melerai dengan memisahkan mereka.
“Tangan saya memang ada mengenai pipi Artha karena saya cemburu mendengar ucapan Lamhot yang mengaku berpacaran dengan Artha”, sebut pemuda Lorong 30 BDB Jalan Pdt Justin Sihombing Kelurahan Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur ini.
Tidak ingin memperkeruh masalah, Doan mengajak Artha pulang. Namun saat itu pelaku Lamhot menumbuk bagian belakang kepalanya. Tidak terima membuatnya pun ingin membalas, tetapi Bonar Uli Sihaloho kembali melerai sehingga membuatnya menarik Artha untuk naik ke atas sepedamotornya.
Namun Artha malah berjerit minta tolong. Puluhan pemuda-pemudi yang ada di acara natal itu datang dan tanpa ada bertanya apapun, langsung mengkeroyok dirinya dengan cara memukul secara membabi-buta ke bagian leher, wajah, badan dan dadanya, hingga tersungkur ke tanah.
Dua orang pria yang ada di lokasi menyelamatkannya dengan membawa kabur sehingga dirinya selamat dari pengeroyokkan tersebut.
“Pipi dan belakang kepala saya dibogem Lamhot. Saya menarik Artha supaya naik ke atas sepedamotor tapi Artha malah berteriak minta tolong seakan akan saya aniaya. Makanya puluhan pemuda yang ada di acara natal itu datang dan mengkeroyok saya. Kalau tidak diselamatkan dua pria itu mungkin saya sudah mati dimassakan”, keluhnya.
Ditegaskannya, pengeroyokkannya itu sudah sempat diikhlaskannya karena masih memberikan kesempatan kepada Lamhot untuk berbicara secara baik-baik, tetapi Artha malah membuat laporan pengaduan telah dianiayanya sehingga membuat dirinya melaporkan Lamhot dan puluhan OTK itu telah mengeroyok saya.
“Saya tidak ada menantang para pemuda di jalan rela kiri itu tapi justru saya yang dikeroyok karena teriakan artha yang minta tolong. Gitupun saya minta maaf akibat saya dikeroyok membuat acara natal di jalan rela itu terganggu. Malam kejadian itu Lamhot bukannya minta maaf tapi malah melalui pesan di messenger menyuruh duduk manis. Saya mau tanyakan apa maksud perkataannya itu tapi Lamhot bahkan Artha memblokir FB saya”, paparnya.
Doan juga merasa kecewa dengan Artha. Doan mengaku sudah terlanjur sayang bahkan serius mau menikahi Artha. Namun malah dibalas Artha dengan selingkuh bahkan menjadikan saya korban pengeroyokan.
Doan Martin Sianipar menunjukan bukti surat tanda laporan pengaduan (STPL) nya di Polres Pematangsiantar dan poto saat berpacaran dengan Artha.
Penulis : Freddy Siahaan