Restorasidaily.com | KARO
Sarana air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Apalagi disaat dilanda bencana alam seperti erupsi gunung Sinabung. Sehingga ratusan ribu penduduk Karo yang tinggal di sekitar Sinabung harus diungsikan.
Ada yang harus tinggal di hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara (Huntara) yang telah dibangun pemerintah. Tentunya memerlukan sarana prasarana air bersih.
Untuk memenuhi sarana air bersih yang diperlukan, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi Kepala Bappeda Nasib Sinturi , Msi, Jumat (19/1) sekira pukul 18.00 WIB, berkunjung ke Kantor ESDM Jakarta untuk mengambil surat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi perihal persetujuan pembangunan sumur bor air bawah tanah bagi pengungsi hunian sementara (Huntara).
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH mengatakan, penjemputan surat persetujuan tersebut berawal dari adanya surat permohonan Gereja Batak Kristen Protestan (GBKP) oleh Ketua Moderamen nomor : 1782/IVa/2017 tanggal 24 Nopember 2017 yang ditujukan kepada Bupati Karo tentang permohonan bantuan sumur bor untuk lokasi hunian sementara pengungsi terdampak erupsi gunung sinabung yang dibangun di Desa Sukamaju (Talinkuta) Kecamatan Tigapanah, Karo.
Yang mana hunian sementara yang telah dibangun bagi 50 Kepala Keluarga (KK) belum memiliki sumber air bersih yang layak untuk dinikmati.
“Sebagai pemerintah dengan adanya masukan (usulan) dari masyarakat untuk kepentingan orang banyak, tentunya wajib ditindaklanjuti. Berdasarkan inilah, makanya saya langsung merespon dan menyuruh Kepala Bappeda untuk segera buatkan kajiannya. Selanjutnya mengajukan ke pemerintah pusat yakni Kementrian ESDM,” ujarnya.
Berdasarkan usulan tersebut lanjut Bupati lagi, maka muncul surat Bupati Karo yang ditujukan ke Kementrian ESDM dengan nomor : 050/2513/Bappeda/2017 tgl 28 Des 2017.
“Saya menugaskan Bappeda agar langsung melobi dan mengkordinasikannya ke pemerintah pusat agar kiranya dapat terealisasinya bantuan pemasangan air bersih (sumur bor) untuk masyarakat terdampak ,” ungkapnya.
Setelah melalui proses pengajuan, tambahnya, pada hari Jumat (19/1) pihak Kementerian ESDM telah menyetujuinya dalam rangka mendukung tanggap darurat bencana gunung Sinabung. Sebanyak 4 (empat) sumur bor air bawah tanah di lokasi Huntara akan dibangun sesuai usulan.
Pembangunan sumur bor akan dilakukan Badan Geologi melalui proses pengadaan Barang dan Jasa. Menurut pihak Badan Geologi , Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata lingkungan Ir.Andiani M.T menyebutkan rencana pembangunan sumur bor akan dimulai bulan Februari-Desember 2018.
“Semuanya sudah akan clear and clean. Semua keberhasilan ini, tidak terlepas atas kerjasama dengan ASN yang telah bekerja sesuai tupoksinya. Saya pribadi cukup puas atas kinerja Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Msi yang begitu gencar, tanggap dan mampu melobi ke pusat. Ini patut diapresiasi, sering saya katakan, ASN berbasis kinerja. Jika yang berprestasi wajib kita berikan penghargaan, jika salah kita berikan teguran. Inilah akan saya terapkan “Reward and Punishmen “. Namun keberhasilan ini juga tidak luput atas peran serta ketua Moderamen GBKP selaku organisasi keagamaan yang selalu membantu Pemda Karo dalam segala bidang demi kemajuan Tanah Karo”, sebut Terkelin Brahmana sembari berharap, kedepannya pembangunan sumur bor ini dapat membantu beban para pengungsi dalam mendapatkan air bersih. (Anita)
