Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Dua bulan lebih pasca diberi kepercayaan menjabat Plt Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD-PHJ) Kota Pematangsiantar, Benny Sihotang SE,MM telah dan akan melakukan beberapa terobosan baru. Mulai dari pemberhentian (pemecatan) 21 pegawai yang terlibat berbagai pelanggaran disiplin, pembenahan lokasi sesuai klasifikasi jenis usaha para pedagang, hingga rencana merevitalisasi gedung IV pasar horas pun telah dan akan dilakukannya sebagai bentuk pembenahan manajemen PD PHJ.
“Amanah yang diberikan kepada saya, akan saya jakankan sebaik mungkin. Bersama para jajaran direksi, dewan pengawas serta ratusan pegawai, saya telah dan akan bekerja demi pembenahan manajemen. Sehingga apa yang menjadi roh perusahaan yakni margin (keuntungan) bisa diraih sesuai yang diharapkan”,” sebutnya di hadapan belasan pemimpin redaksi perusahaan media massa (online dan cetak), dalam sebuah kegiatan Coffe Morning, di warung kopi Rembo, Jalan Bandung, Rabu (24/1/2018) pagi sekira jam 09.30 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Benny Sihotang memaparkan beberapa terobosan baru yang telah dan akan dilakukannya. Pihaknya telah memberhentikan (memecat) secara tidak hormat sebanyak 21 pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin seperti terlibat kasus narkoba, melakukan pungutan liar terhadap para pedagang, serta melakukan tindak pidana kriminal umum lainnya.
Dirinya bersama seluruh pegawai PD PHJ juga telah melakukan upaya komunikasi yang baik dengan para pedagang untuk merubah jenis usaha yang disesuaikan dengan klasifikasi lokasi dagangan berdasarkan apa yang sudah menjadi ketentuan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Pematangsiantar.
“Kedua kebijakan itu dilaksanakan dengan mengedepankan hati nurani dan sisi kemanusiaan, sesuai peraturan daerah serta azas hukum yang berlaku di kota pematangsiantar dan negara indonesia. Sehingga seluruh pihak ada yang merasa tersakiti maupun merasa terabaikan”, ucapnya.
PD-PHJ, kata Benny, merupakan salah satu BUMD memiliki peran penting bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Pematangsiantar, Roh dari perusahaan BUMD adakah margin atau keuntungan, dimana bisa memberikan kontribusi positif pada pemerintah setempat berupa deviden, serta terbukanya lapangan pekerjaan dan tempat berjualan bagi masyarakat pedagang.
Dalam waktu beberapa bulan kedepan, pihaknya akan merevitalisasi lantai I, II dan III di gedung IV Pasar Horas denga lokasi parkir berlantai Basement berbiaya Rp80 miliar, bersumber dari Kementrian Perdagangan. Pihaknya juga akan menjalin kerjasama dengan perusahaan investor untuk merevitalisasi gedung lainnya menjadi pasar tradisional modern.
“Wacana ini telah kami sampaikan kepada walikota yang sangat mengapresiasinya. Walikota juga menyambut baik wacana pembangunan pasar di setiap kecamatan, dengan ketersediaan lahan yang memadai”, ungkapnya.
Sedangkan untuk Pasar Dwikora, Parluasan, telah tersedia dana sebesar Rp3,5 miliar dari kementrian perdagangan, dimana akan dilakukan pembangunan atau renovasi pasar oleh Dinas Koperasi.
Soal adanya perampingan para pegawai PD-PHJ, Benny mengatakan, jika mengacu pada UU Ketenagakerjaan itu bisa dilakukan dengan alasan efiseinsi.
“Saat ini, PD-PHJ mampu memperoleh pendapatan berkjsar Rp25-30 juta per nari dari berbagai retribusi dari 5815 pedagang, termasuk toilet dan lokasi parkir, dengan jumlah pegawai sebanyak 357”, pungkas Benny sembari diamini oleh Direktur pengembangan SDM, Hamam Soleh beserta pejabat teras PD-PHJ lainnya. (SILOK)
Discussion about this post