Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Peristiwa penangkapan Polmen Gultom (30) yang membawa kabur dan menghamili keponakannya bernama Buana boru Samosir (23) di kos-kosan, Jalan Kabanjahe, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada hari Sabtu (26/1/2018) sore, bakal membuat hancur biduk rumah tangganya.
Sang istri, Mak Gladys Boru Oppusunggu (29) menolak untuk mempertahankan mahligai pernikahan, dan akan mengajukan surat permohonan gugatan cerai ke Pengadilan Negeri Simalungun. Itu dikarenakan Polmen Gultom tetap memilih mempertahankan hubungan dengan Buana boru Samosir.
Hal itu disampaikan Mak Gladys Boru Oppusunggu (29) kepada wartawan Restorasidaily.com di Rumah Kopi Restorasi, Jalan WR Supratman, Rabu (31/1/2018) malam sekira pukul 21.00 WIB.
“Suami ku juga memilih mempertahankan Buana boru Samosir itu, tapi aku menolak dan akan mengajukan cerai. Surat permohonan sudah selesai tinggal mendaftarkan ke pengadilan”, ucapnya.
Diutarakannya, hubungan terselubung antara Polmen Gultom dengan keponakannya itu, telah dicurigai oleh pihak keluarga suaminya. Orangtua suaminya karena jarang pulang ke rumah orangtuanya yang juga tempat mereka bertempat tinggal, di Nagori (Desa) Parsaguan, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun.
Bahkan adik kandung suaminya, juga sudah mengetahui hubungan terselubung itu, karena Buana boru Samosir pernah mengutarakan rasa suka kepada adik iparnya tersebut.
“Sungguh, aku sangat syok. Suami ku itu tidak pernah menunjukkan gerak-gerik mencurigakan, seperti tidak pernah menelepon secara diam-diam. Tetapi dia itu tidak ada waktu berkumpul bersama dan membawa kedua anak mereka jalan-jalan. Setiap hari, dia itu selalu pulang kerja dini hari”, ungkapnya.
Wanita yang telah dikaruniai dua anak hasil pernikahan dengan Polmen Gultom, itu merasa tidak terima dengan sikap dan tindakan pihak keluarga yang tidak memberitahukan rencana penggerebekan sekaligus penangkapan terhadap suaminya bersama Buana boru Samosir itu di kos-kosan.
Dia baru diberi tahu setelah penangkapan, saat keduanya sudah berada di Polres Pematangsiantar, pada malam harinya. Namun saat itu, dia sedang bekerja di daerah Tanah Jawa, sehingga tidak bisa datang ke Mapolres Pematangsiantar.
“Keluarga boru Samosir itu sudah tidak menghargai saya dalam menangkap suami saya kemarin”, ujarnya.
Pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, orangtua dan Martogam Samosir yang merupakan paman Buana boru Samosir itu menelepon dirinya, mempertanyakan keberadaan suaminya karena Buana boru Samosir sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah.
“Kepada orangtuanya, saya beritahukan suami saya sedang di rumah, dan juga menyuruh menjaga buana boru samosir tersebut”, kata Mak Gladys mengakhiri pernyataannya.
Penulis : Freddy Siahaan
Editor : Hendro Susilo