Restorasidaily.com | GUNUNG MALIGAS
Kenangan buruk pernah terjadi dalam diri jiwa anak muda asal Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun bernama Dhani ini. Satu tahun lalu, 2017, nyawa pemuda kelahiran 18 April 1993 ini nyaris melayang akibat tersengat listrik.
Tetapi, melalui pertolongan Bupati Simalungun JR Saragih, maka Tuhan menyelamatkan nyawa pemuda ini. Kemurahan hati JR Saragih itu, pun selalu diingat Dhani.
“Kalau bukan bantuan bapak jr saragih, saya sudah meninggal. Begitu mulianya hati dan jasa beliau buat saya. Tuhan kirimkan bapak jr untuk menyelamatkan hidup saya,” ucap Dhani sambil menangis saat ditemui di Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, baru-baru ini.
Masih kental dalam bayangannya, kala itu tanggal 20 November 2017, dirinya terkena musibah saat bekerja. Tangannya menyentuh kabel listrik saat membenahi teratak di dekat rumahnya. Sengatan listrik yang dahsyat menyebabkan 90 persen tubuhnya mengalami luka bakar.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melarikan dirinya ke RS. Horas Insani. Selama kurang lebih satu minggu dirinya dirawat yang kemudian pihak rumah sakit memberitahu pihak keluarganya harus dirujuk ke Medan, tepatnya di RS Adam Malik.
Mendengar kabar tersebut, Ibu Kandung Dhani bernama Ratna Dewi hanya bisa pasrah melihat kondisi sang anak, karena kondisi keuangan keluarganya termasuk golongan masyarakat kurang mampu.
“Saya hanya pasrah saat lihat kondisi anak saya si dhani ini. Pemikiran saya hanya satu yakni harus ku perjuangkan sampai sembuh. Di saat pikiran saya buntu dan tidak tahu harus berbuat apa maka disitulah hadir bapak jr saragih. Bagi kami, sosok beliau adalah malaikat yang datang dari surga untuk membantu kami”, sebutnya.
Diakuinya lagi, melihat kondisi luka bakar dari sang anak, membuat pihak rumah sakit harus bertindak dengan cara melakukan operasi. Bahkan, tindakan medis ini dilakukan berulang kali.
“Bayangkan saja, saya di rumah sakit tinggal selama tiga bulan dan dokter mengatakan harus melakukan operasi bedah plastic selama delapan kali terhitung kedua tangannya harus diamputasi,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Simalungun JR Saragih menuturkan bahwa kesehatan masyarakat merupakan salah satu kewajiban yang tidak bisa ditoleransi. Terlebih, dengan hidup sehat maka pertumbuhan perekonomian masyarakat semakin baik.
“Kesehatan itu adalah hal utama dalam masyarakat, jangan melihat kondisi masyarakat kala sedang sakit. Ketika, kita membantu dengan tulus dan ikhlas maka masyarakat akan merasakan keberadaan pemerintahan benar-benar ada di tengah masyarakat sehingga pemerintah selalu ada di hati masyarakatnya, kondisi dan suasana pun akan selalu kondusif,” tukasnya.
Penulis : Hendro Susilo
