Restorasidaily.com | KARO
Menindaklanjuti banyaknya keluhan warga dan pengunjung terkait maraknya aksi pungutan liar (pungli) di sejumlah objek wisata di Kabupaten Karo yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, seperti pemandian alam air panas Lau Sidebuk-Debuk di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi dan air terjun Sipiso-Piso yang terletak di Desa Tongging Kecamatan Merek, perlu disikapi secara serius dan tegas.
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH diminta meninjau kembali jabatan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Ir. Mulia Barus karena tidak bisa bersinergi menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Saya kecewa atas kinerja Kadisnya. Karena seakan-akan melakukan pembiaran dengan adanya modus pungli yang dilakukan secara terang-terangan di sejumlah objek wisata. Jangankan saya, para pengunjung dan masyarakat di Karo sangat kecewa jika berkunjung ke pemandian air panas itu. Tak ada fasilitas yang disediakan pemerintah, koq dikutip retribusi. Begitu juga di air terjun Sipiso-Piso, masa orang yang mau melintas menuju Desa Tongging dikutip retribusinya,” ujar narasumber yang layak dipercaya, Kamis (8/2/2018).
Menurutnya, Bupati Karo diminta tegas serta tidak mempertahankan jabatan Kepala Dinas Ir Mulia Barus yang tak bisa bersinergi untuk memajukan Tanah Karo lebih baik ke depannya. Jika Bupati dalam waktu dekat ini tidak juga mencopot Mulia Barus dari jabatannya. Warga pasti menilai adanya kongkalingkong antara Bupati dengan Kadisnya itu.
“Begitu juga dengan Kabid-Kabidnya, udah bisa dilakukan rotasi. Ada beberapa Kabid yang sudah lama menjabat disitu, tapi sektor Pariwisata malahan tambah bobrok. Pembiaran pungli sudah terjadi hingga bertahun-tahun, tapi tidak ada tindakan. Kita telah mendengar nada-nada sumbang diluar sana. Jangan sempat nada-nada sumbang itu keluar yang berdampak pada masyarakat. Intinya Bupati harus mengambil tindakan tegas sesuai dengan ucapannya. Jangan hanya manis dibibir akan menindak tegas, jika Kepala Dinas tak bisa bekerja semaksimal mungkin,” ucapnya sembari berkata dengan adanya pembiaran pungli, tidak tertutup kemungkinan ada setoran.
Sementara Kadis Pariwisata Ir. Mulia Barus ketika disambangi wartawan di Kantornya untuk dikonfirmasi, Kamis (8/2) sekira pukul 13:30 Wib tidak berada di ditempat. Bahkan sudah beberapa kali dihubungi melalui telepon seluler dan dikirim pesan singkat, tidak bersedia membalas dan mengangkat telepon seluler.
“Itulah gaya Kadis yang dipilih Bupati, jangankan balas pesan singkat yang kalian (wartawan-red) kirim , angkat telepon saja tak mau. Kalau ke Kantor Bupati gak mungkin, sebab Bupatipun masih berada di Bali,”ketus sumber. (Anita)
