Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
Puluhan warga Nagori Rambung Merah Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, bersama pengurus Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik penggilingan batu dan pembuatan aspal di bawah naungan PT Mitra Beton Abadi (MBA) dan Mitra Abadi Nusantara (MAN), Kamis (08/2/2018) sekira pukul 14:00 WIB.
Mereka memprotes sekaligus menuntut agar PT. MBA dan CV. MAN segera ditutup, karena dianggap telah menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, Infeksi Saluran Pernafasan (ispa) serta merusak lingkungan hidup di sekitarnya.
Adapun pencemaran polusi udara, yakni polusi udara yang menyengat dari penggilingan batu dan pembuatan aspal, serta kondisi bising yang dirasakan masyarakat Nagori Rambung Merah.
Namun, sepertinya tidak dipedulikan oleh pihak perusahan dikarenakan tetap mengoperasikan usaha mereka tersebut.
kendaraan truk bertonase berat yang lalu-lalang, juga disinyalir telah merusak struktur badan jalan, tidak pernah dihiraukan oleh sang pemilik pabrik di bawah naungan PT MBA dan MAN. Badan jalan yang rusak (hancur) itu pun menimbulkan debu tebal yang setiap hari dihirup warga sekitar.
“Meminta kepada pemerintahan kabupaten simalungun untuk sesegera mungkin memberhentikan aktivitas kedua perusahaan itu, dan mencabut ijin usaha perusahaan PT MBA dAN CV MAN dikarenakan tidak mampunya perusahaan dalam menjalankan pengelolaan lingkungan dan juga ijin yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku” ucap beberapa warga.
Warga juga meminta aparat penegak hukum Polres Pematangsiantar, untuk menindak dengan tegas pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh pihak perusahan tersebut.
“Anak anak paling sensitif terkena ispa. Termasuk debu yang ditimbulkan dari jalan yang sekarang sudah rusak parah,” kata Rina Damanik sepaka wartawan. (Fernandho)