Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
Diduga frustasi akibat sang istri menolak untuk rujuk kembali, Joni Hartono (31), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon jengkol di samping rumahnya. Sopir angkot, warga Huta III Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, ini pun tewas dengan kondisi leher terlilit tali nilon berwarna biru, dan posisi tubuh tergantung di bawah batang pohon jengkol.
Peristiwa yang terjadi Minggu (11/2 2018) malam sekira pukul 23.00 WIB, membuat warga sekitar panik dan heboh.
Informasi diterima, bahtera rumah tangga Joni dan istrinya Sri Lestari (27) tidak harmonis, bahkan Joni telah menjatuhkan talak tiga sehingga mereka tidak tinggal serumah lagi. Merasa menyesal atas keputusan itu, Joni pun mencoba meminta istrinya supaya bersedia rujuk kembali. Namun istrinya menolak atau tidak mau lagi hidup bersama dengan Joni.
Frustasi keinginannya rujuk ditolak sang istri, Joni pun mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada Sri Lestari, “Makasih ya buat tumpangannya jujur aku gini karna cemburu, kamu kan tau kalau aq sayang dan cinta kali samamu….yang dah tak termaafkanmu nya aq tari…
Oke liat aq besok jadi mayat di rumahmu. Tiga kali ini gak kau jawab kukaitkan tali ini ke leherku aku udah diatas pohon jengkol.
selamat tinggal aja ya tari aku pergi tuk selamanya dari dunia ini”.
Usai mengirimkan pesan singkat itu, Minggu (11/2 2018) malam sekira pukul 23.00 WIB, Joni pergi ke samping rumahnya kemudian gantung diri menggunakan seutas tali nilon di pohon jengkol biru sepanjang 2 meter.
Malam itu Joko Prayogi (19), seorang temannya datang ke rumah Joni untuk menemui dirinya. Tapi Joni tidak ditemukan di rumahnya. Joko Prayogi pun mencoba mencari ke samping rumah itu dan terkejut menemukan Joni sudah tewas gantung diri di pohon jengkol.
Melihat itu Joko pun memberitahukan kepada Sri Lestari istei yang juga berdomisili di kampung itu, lalu Sri Lestari memanggil beberapa tetangganya. Tidak lama kemudian personil Polsek Bangun datang kelokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
Namun keluarga Joni menolak menyerahkan mayat Joni dibawa untuk diotopsi tim forensik, dan langsung disemayamkan di rumah karena Joni meninggal murni akibat gantung diri.
Personil Polsek Bangun pun menyuruh perwakilan keluarga untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan menolak dilakukan otopsi, serta tidak merasa keberatan atas meninggalnya Joni dengan diketahui Kepala Desa (Pangulu) Bangun, M Azhar.
“Joni Hartono itu meninggal gantung diri diakibatkan frustasi karena istrnya menolak rujuk kembali. Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi”, ucap Kapolsek Bangun AKP Putra Jani SH.
Penulis : Hendri & Sutan Arefa
Editor : Freddy Siahaan
