Restorasidaily.com | KARO
Pasca erupsi Gunung Sinabung dua hari lalu, luapan lahar dingin mulai melanda sejumlah wilayah. Bahkan, di Desa Perbaji Kecamatan Tiganderket, luapan banjir lahar dingin itu menghantam sebuah jembatan penghubung hingga ambruk.
Peristiwa itu terjadi Rabu (21/2/2018) dini hari disertai hujan lebat yang mengguyur selama dua jam.
Seorang warga setempat, Dedi Ginting, mengatakan bahwa pasca lahar dingin berwarna cokelat kehitaman bercampur lumpur yang turun dari Gunung Sinabung merusak jembatan sebagai akses jalan penghubung, warga bergotong-royong membuka jalan alternatif dengan dibantu alat ekskavator milik PT PP, perusahan yang sedang membangun Sabodam.
Desa Perbaji merupakan desa yang sering dilanda terjangan banjir lahar dingin, kaena masuk wilayah jalur aliran lahar dingin. Yang mana pada Tahun 2015 dan 2017 juga pernah dilanda banjir lahar dingin.
“Rasa khawatir pasti ada, namun kita terus berkoordinasi untuk menginformasikan kepada seluruh warga tentang perkembangan aktifitas Gunung Sinabung. Kita tetap waspada jika ada perubahan aktivitas gunung. Jadi korban jiwa akibat erupsi dan banjir lahar dingin dapat diminimalisir,” ungkapnya.
Sementara, Camat Kecamatan Tiganderket, Sukur Brahmana menghimbau warga yang berdomisili di sekitar sungai Lau Borus untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar dingin akibat aktivitas Sinabung dua hari terakhir ini.
“Tidak boleh lengah dalam mengantisipasi banjir lahar dingin,” ujarnya.
Sejauh ini, pihak TNI, Polri dan PNS Kecamatan Tiganderket juga telah melakukan gotong royong di jalur lahar dingin di Desa Sukatendel. (Anita)