Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
“Paha Ayam…! Cipeng…! Paha Ayam…!”. Suara itu berasal dari seorang bocah bertubuh sedikit tambun yang tengah berjalan sambil membawa dua kotak kue plastik berwarna putih bening. Indra, nama bocah kelas IV SD ini.
Bocah berusia 10 tahun, warga Jalan H Ulakma Sinaga, Nagori Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ini memang sedang menjajakan dagangan roti paha ayam dan cipeng, berkeliling di pusat Kota Pematangsiantar.
Setiap hari Senin – Sabtu, Indra berjualan roti keliling setelah pulang sekolah mulai pukul 14.30 WIB hingga malam hari pukul 22.00 WIB. Khusus di hari Minggu dan hari libur lainnya, ia berjualan sejak pagi pukul 09.00 WIB hingga sore pukul 17.00 WIB.
Kepada wartawan Restorasidaily.com, Rabu (28/2/2018) sore sekira pukul 16.30 WIB, Indra bercerita, ia merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara. Berjualan roti keliling atas keinginannya sendiri untuk membantu beban ekonomi orangtuanya yang harus membiayai sekolah adik dan abang/kakaknya. Seorang abangnya juga sama dengan dirinya berjualan roti keliling sepulang sekolah.
Meski di usianya yang masih sangat belia, namun tak meyurutkan semangat Indra. Indra terlihat begitu ramah dan tak canggung menawarkan roti kepada siapa saja yang ditemuinya. Setiap roti dijual seharga Rp2000. Seharinya, Indra membawa tiga kotak roti plastik dengan jumlah 90 potong.
Tak dipungkiri, terkadang roti yang ia bawa tidak semuanya habis terjual. Namun, Indra tidak berkecil hati, justru menambah semangatnya untuk berjualan.
“aku berjualan mau membantu orangtuaku, mulai dari jam dua sore sampai nanti jam 10 malam berkeliling kota. Kadang rotinya habis kadang masih tersisa, tergantung yang beli”, ucap Indra sembari menyusun roti di dalam kotak roti plastiknya.
Penulis: Hendri
Editor : Hendro
