Restorasidaily.com | PADANG SIDEMPUAN
Gempa berkekuatan 5,7 Skala Richter mengguncang Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Kamis (1/3/2018) pagi sekira pukul 08.35 WIB. Gempa tidak berpotensi Tsunami, berlokasi di 0.99 LU dan 98,70 BT, (76 KM Barat Daya Padangsidempuan-Sumut), dengan kedalaman 87 kilometer.
Guncangan gempa dirasakan dua kali berturut-turut, namun gempa pertama tidak begitu gencang, barulah gempa kedua begitu kuat dirasakan yang membuat warga berhamburan dari dalam rumah sembari berteriak gempa.
Guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan masyarakat Tapteng dan Kota Sibolga.
“Pertama terasa ada goyangan, dan berserang beberapa detik langsung disusul guncangan yang kuat, sehingga kami lari dalam rumah dan berteriak gempa-gempa,” kata Ibu Agustiur Naibaho, warga Kecamatan Sarudik.
Tak lama berselang, PGR (Pusat Gempabumi Regional) I BMKG yang berpusat di Medan menyebutkan, keterangan resmi dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, yakni parameter kekuatan gempa 5,4 dan pusat gempa yang disebut di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Terkait perbedaan informasi ini yang dinilai tak konsisten ini, PGR I akhirnya memberikan penjelasan. Dijelaskan, perbedaan data tersebut disebabkan perkembangan-perkembangan terbaru yang diperoleh oleh BMKG.
“Parameter pertama adalah parameter yang didapat dari pengolahan sinyal yang masuk pada menit-menit pertama setelah gempabumi terjadi. Setelah dilakukan update terus menerus setelah semua sinyal masuk, maka didapatkan parameter dengan M 5,4,” kata Operator on Duty Endah.
Dijelaskan juga, setelah gempa bumi terjadi, petugas operasional BMKG terus melakukan update parameter dengan menginputkan sinyal yang terus masuk ke sistem dan terus mengumpulkan informasi dari masyarakat mengenai informasi dirasakan maupun kemungkinan kerusakan.
“Karena dilakukan update, sangat memungkinkan adanya sedikit perbedaan magnitude dan lokasi gempabumi. Perlu dipahami bahwa, semakin banyak sinyal yang masuk maka informasi parameter mencakup magnitudo, lintang bujur, kedalaman, origin time akan semakin akurat”, katanya.
Diketahui gempa ini belum dilaporkan menyebabkan kerusakan maupun dampak tsunami. BMKG meminta masyarakat tidak terhasut informasi yang tidak bertanggungjawab.
“Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Mandailing Natal dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi.
Penulis : Hendra Simanjuntak
Editor : Hendro Susilo