Restorasidaily.Com|PEMATANGSIANTAR
Warga yang tinggal di Jalan Makmur Pasar 2 Kelurahan Makmur Kecamatan Siantar Timur mendadak heboh Jumat (2/3 2018) sore sekira pukul 17.30 Wib. Justri Sianipar (33) yang juga warga setempat tewas mengenaskan ditabrak kereta api KAU 58 Siantar Express (Sirex).
Lasmaida boru Sibarani (46) salah satu warga menyatakan Jusri sudah diperingatinya supaya tidak duduk duduk dibantalan rel karena kerta api bermuatan penumpang dari Kota Medan sudah mau melintas. Tetapi Justri hanya menganggukkan kepalanya dan tetap duduk duduk dibantalan
Tidak lama kemudin kereta api itu melintas dan menabrak tubuh Justri. Warga pun berbondong bondong mendatangi lokasi kejadian lalu menemukan Jusri sudah tewas mengenaskan. Dimana Kepala pecah, tangan kiri putus dan kaki kiri putus. Personil Polsek Siantar Timur dan SPKT Polres Pematangsiantar datang kelokasi kejadian dan mengevakuasi mayat Justri keruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih.
“Aku sudah melarang supaya dia (Jusri) supaya tidak duduk dibantalan rel kereta api itu tapi dia hanya menganggukkan kepalanya. Dia tetap duduk dibantalan itu hingga ditabrak kereta api yang datang dari arah Kota Medan”, ujar Lasmaida mengakhiri.
Sementara itu Jonathan Sianipar (36) abang kandung nya menangis histeris sembari memeluk tubuh mayat Jusri. Jonathan menyatakan Jusri menderita penyakit gangguan jiwa begitupun Jusri yang merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara itu akan dibawanya merantau ke Jakarta karena orangtua mereka sudah meninggal.”Tiga hari lagi nya mau ku bawa kau ke Jakarta tapi sudah kau tinggalkan aku untuk selamanya”, ucap Jonathan.
Dijelaskannya, siang harinya sekira pukul 13.00 Wib Jusri disuruhnya supaya mencuci piring tetapi Jusri menolak dan mengambil pakaian masih basah yang lagi dijemur. Melihat itu membuatnya melarang dengan mengambil pakaian basah itu kemudian memberikan kaos yang dibelinya dari Jakarta. Jusri pun memakai kaos itu sedangkan kaos kutang kondisi basah tetap dipakainya kemudian langsung pergi.
Lalu sore harinya saat dirumah temannya datang memberitahukan kalau Jusri telah ditabrak kereta api. Mendengar itu membuatnya langsung berlari ke rel kereta api yang tidak jauh dari rumahnya dan menemukan Jusri sudah tewas mengenaskan.
“Sampek mate ho dang diganti ho kaos kutang mu na maraek on. Accit do mangolu alai humaccit do mate. “Sampai meninggal kau tidak kau ganti kaos kutang mu yang basah ini. Memang sakitnya yang hidup ini tapi lebih sakit nya meninggal”, ujar Jonathan sembari memeluk mayat adiknya itu.
Hingga berita ini diturunkan ke Redaksi, Mayat Jusri Sianipar masih divisum diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih.
Penulis : Hendri dan Fernandho
Editor : Freddy Siahaan
Discussion about this post