Restorasasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Kinerja Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemko Pematangsiantar, Esron Sinaga, pantas dinilai bobrok dan terindikasi korupsi terkhusus dalam pengelolaan perparkiran di lokasi rambu larangan parkir.
Buktinya, meski telah dipasangi rambu larangan parkir di sekeliling Lapangan Merdeka (Taman Bunga), Esron Sinaga melaui UPT Perparkiran tetap merestui dan memungut retribusi parkir kepada setiap pengendara kendaraan roda dua dan roda empat, yang parkir di areal tersebut.
Bahkan anehnya, karcis parkir yang telah diberikan sebagai bukti pembayaran retribusi parkir kepada para pengendara, diminta kembali oleh petugas parkir dengan alasan sebagai bukti setoran ke kantor UPT Perparkiran.
Tak hanya itu, untuk kendaraan roda dua, petugas parkir memungut retribusi sejumlah Rp2000,. Padahal sesuai Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 5/2011 tentang Retribusi Daerah, pelayanan retribusi parkir untuk kendaraan roda dua, hanya dikenakan biaya Rp1000.
Untuk mengelabui para pengendara sepedamotor (kendaraan roda dua), petugas parkir memberikan karcis parkir yang seyogianya untuk kendaraan roda empat yang berbiaya Rp2000.
Hal itu sesuai hasil investigasi yang dilakukan wartawan Restorasidaily.com, Minggu (4/3/2018) di sekitar areal parkir yang dipasangi rambu larangan parkir di komplek Lapangan Merdeka, Jalan WR Supratman depan Siantar Hotel, Kota Pematangsiantar.
Seorang petugas parkir mengaku bermarga Aritonang, mengatakan bahwa tindakan meminta kembali karcis parkir kepada para pengendara sepedamotor, adalah sebagai bukti penyetoran retribusi parkir ke kantor UPT Perparkiran dibawah naungan Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar.
Namun, karcis parkir yang diberikan bukanlah untuk sepedamotor, melainkan untuk kendaraan roda empat (mobil).
“Karcis itu memang harus dikembalikan ke aku lae. Untuk bukti setoran ke kantor”, ucapnya.
Sementara, Kadishub Esron Sinaga yang coba dimintai tanggapan, justru menolak panggilan telepon selulernya. Padahal nada sambungan telepon selulernya dalam kondisi aktif.
Penulis : Hendro Susilo
Discussion about this post