Restorasidaily.com | TAPANULI TENGAH
Saat ini, nelayan tradisional di pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, sangat membutuhkan bantuan Pemerintah. Alat penangkapan ikan yang digunakan mereka dalam kondisi memprihatinkan dan tidak laik lagi untuk meningkatkan produksi ikan. Alhasil, kesejahteraan para nelayan pun terancam, akibat kondisi tersebut.
“Kami, masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, menggantungkan hidup dari melaut (menangkap ikan). Tetapi kondisi alat tangkap ikan kami sudah tak layak lagi. Makanya kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah kabupaten tapanuli tengah”, ucap M Harahap, seorang nelayan saat ditemui, Selasa (6/3/2018).
Menurut M Harahap, bantuan pemerintah yang diharapkan itu adalah alat tangkap ikan, seperti perahu, mesin ketinting, jaring tangkap dan sebagainya.
Akibat kondisi tersebut, kebanyakan nelayan terpaksa meminjam uang kepada rentenir untuk mencukupi biaya hidup keluarga sehari-hari.
Selain berhutang, para nelayan ini juga banyak yang menyewa perahu dari orang lain. Sistem sewa yang digunakan pun terkesan memberatkan nelayan. Karena nelayan juga harus menyetor hasil tangkapannya kepada pemilik kapal.
“Kalau tangkapan sedang sedikit, kasihan nelayan-nelayan disni harus setor tangkapan juga ke pemilik kapal,” tandasnya.
M Harahap mengungkapkan, perahu yang dipakai para nelayan masih sangat sederhana. Ketika kondisi cuaca sedang buruk, otomatis nelayan tidak bisa melaut. Ini karena perahu tidak mampu menembus cuaca buruk.
Pantauan wartawan restorasidaily.com, saat ini ada 1.088 orang nelayan yang mayoritas masih menggunakan alat tangkap tradisional. Para nelayan ini masih menggunakan kapal dengan mesin di bawah 7 PK.
Penulis ; A. M. HASIBUAN
Editor : Hendro Susilo