Restorasidaily.com | KARO
Seorang penjaga kantin sekolah sekaligus merangkap petugas kebersihan di SMK Negeri 1 Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bernama Haerani (30) tewas bersimbah darah dibunuh OTK, Kamis (8/3/2018) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Di sekujur badannya ditemukan sejumlah luka sayatan dari benda tajam.
Kepala SMK Negeri 1 Merek, Eduard Ginting menyebutkan, pagi itu dirinya mendapat laporan jikalau kantin sekokah masih tertutup rapat hingga pukul 09.00 WIB. Dikarenakan dirinya sedang mengikuti rapat di Kabanjahe.
Sekira pukul 09.00 WIB, dirinya menerima laporan, kantin sekolah masih tertutup rapat. Beberapa siswa dan guru berencana mendobrak pintu kantin, namun hal itu dilarang olehnya, lalu menyarankan untuk melaporkannya ke Kepala Desa setempat.
Selanjutnya, oknum Kepala Desa bersama guru dan siswa mendobrak pintu kantin tersebut. Alangkah terkejutnya mereka, Haerani ditemukan tewas dengan kondisi memprihatinkan. Sekujur tubuhnya bermandikan darah akibat beberapa luka sayatan di badannya.
Saat kejadian, suami korban tidak berada di tempat karena sedang berada di luar kota mengunjungi saudaranya.
“Korban haerani dan suaminya sudah satu tahun lebih bekerja sebagai penjaga kantin dan kebersihan sekolah. Peristiwa pembunuhan itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian sektor tigapanah”, ucapnya saat dihubungi sekira pukul 16.00 WIB.
Saat ini, jasad korban telah dibawa ke ruangan jenazah RSUD Kabanjahe untuk divisum. Personil Polsek Tigapanah dan Satreskrim Polres Tanah Karo telah mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan oleh OTK untuk membunuh korban.
“Motifnya belum diketahui dan tersangka belum ditemukan. Barang bukti yang diamankan berupa sebilah parang babat bergagang kayu panjang 80 cm bercak darah, sebilah parang sabit panjang bergagang kayu 14 cm bercak darah, sebilah gunting bercak darah, dan pakaian korban dan satu rol lakban merk devis warna hitam”, ucap Kapolres Tanah Karo, AKBP Benny Hutajulu melalui Kasubbag Humas, AKP Marwan.
Untuk sementara, pihak kepolisian sudah mengantongi identitas terduga pelaku. Namun hal itu masih memerlukan penyelidikan secara mendalam lagi.
Penulis : Anita
Editor : Hendro Susilo