Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
“Orang Miskin Tak Boleh Sakit dan Masuk Rumah Sakit”. Mungkin ini ungkapan yang tepat bagi masyarakat berekonomi tidak mampu. Jika terserang penyakit akan sulit membayar biaya rumah sakit.
Seperti itulah yang dialami Jenny (24), warga Jalan Kapt F Tendean, Kelurahan Pahlawan, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ia hanya bisa duduk dan tergolek lemah akibat terserang penyakit kanker anus stadium akhir yang dideritanya selama sembilan tahun sejak berusia 15 tahun. Namun satu tahun belakangan ini, perutnya semakin membesar.
“Untuk makan, minum dan tidur pun saya merasakan kesakitan. Berjalanpun saya harus dipapah”, ucap Jenny, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (10/3/2018).
Jenny menceritakan, penyakit kanker anus ini berawal dari rasa susah dan sakit saat buang air besar. Nyeri di bagian anus dan juga dibarengi dengan rasa mulas di perut setiap harinya. Puncaknya kanker yang diderita Jenny sekitar bulan Mei Tahun 2017 lalu, muncul benjolan hingga hari ini terus membesar.
“Saya sudah pernah periksa di rumah sakit yang berada di pematangsiantar, kemudian dirujuk ke rumah sakit murni teguh medan untuk MRI dan Biopsi, ternyata saya terkena kanker anus hingga stadium akhir”, tuturnya.
Terakhir kalinya ia ke rumah sakit, disarankan untuk melakukan kemoterapi. Namun karena keterbatasan biaya, terpaksa mengurungkan niatnya.
“Sekarang sudah tidak pernah periksa, karena tidak ada biaya. Kemo juga belum tahu kapan”, keluh Rita boru Purba (45), ibu kandung Jenny.
Kini, Jenny dan orangtuanya hanya bisa pasrah karena ketidakberdayaan dana untuk biaya berobat ke rumah sakit.
Jenny dan orangtuanya berharap ada uluran tangan dermawan yang mau membantu biaya pengobatan penyakit kanker anus tersebut.
Mereka juga berharap Walikota Pematangsiantar Hefriansyah dan masyarakat yang memiliki kelebihan rezekinya untuk menyumbangkan dana, membantu seluruh biaya pengobatan penyakit kanker anus yang diderita Jenny ini.
Penulis : A MHasibuan
Editor : Hendro Susilo
