Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Dipicu karena masalah hilangnya tiga botol minuman keras (miras), nyawa oknum sekuriti Kafe Asri, Denni Pandapotan Panjaitan (31), nyaris melayang terkena tusukan sebilah pisau. Ia dianiaya dan akan dibunuh oleh Tumpal Pardede, seorang toke daging babi, warga Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Nagahuta, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar.
Peristiwa penganiayaan dan percobaan pembunuhan itu terjadi, Minggu (11/3/2018) malam sekira pukul 22.30 WIB, di depan rumah Tumpal Pardede.
Kepada wartawan Restorasidaily.com, Denni Pandapotan Panjaitan yang ditemui di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pematangsiantar, Senin (12/3/2018) dini hari sekira pukul 02.00 WIB, mengaku telah dianiaya dan akan dibunuh oleh terduga pelaku Tumpal Pardede.
Saat itu dirinya menemui terduga pelaku Tumpal Pardede di rumahnya untuk menanyakan tentang tiga botol miras yang hilang dari Kafe Asri, di Jalan DI Panjaitan, Kota Pematangsiantar.
Berketepatan terduga pelaku Tumpal Pardede bersama dua temannya, baru saja pulang dari kafe tersebut.
“Belum sempat aku bertanya sama dia (tumpal pardede,red), aku sudah dipukulinya. Bahkan aku akan dibunuhnya dengan sebilah pisau. Untungnya aku bisa menangkisnya dengan tangan kiri. Tapi tangan kiri ku luka terkena sabetan pisaunya. Terus, dia masuk ke rumah untuk mngambil pisau yang lebih panjang. Aku pun langsung melarikan diri bersembunyi di suatu tempat”, ucap Denni Pandapotan Panjaitan.
Akibat tindakan yang dialaminya, pria yang biasa dipanggil dengan sebutan Kajol, itu membuat laporan pengaduan resmi ke SPKT Polres Pematangsiantar dengan nomor pelaporan : SRPL/71/III/2018/SU/STR tertanggal 12 Maret 2018 pukul 02.15 WIB.
Dalam pelaporan itu Denni Pandapotan Panjaitan mengertakan seorang temannya bernama Pana Sibuea yang dijadikan saksi atas tindak penganiayaan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan terduga pelaku, Tumpal Pardede.
Penulis : Fernandho
Editor : Hendro Susilo