Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Keberadaan trotoar sebagai fasilitas umum bagi pejalan kaki, semakin hari semakin hilang fungsinya. Pasalnya sebagian warga menggunakannya sebagai tempat berjualan.
Seperti trotoar di Jalan Ade Irma Suryani, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Kini, puluhan pedagang asesoris hp, pakaian dan sepatu bekas (monza) telah menjadikan trotoar sebagai tempat berjualan.
Anehnya, meski tidak memiliki izin usaha, namun para pedagang itu dipaksa menyetorkan sejumlah uang kepada oknum tertentu dengan modus retribusi lapak dan retribusi kebersihan.
“Setiap harinya kami bayar retribusi kebersihan sejumlah Rp1.500. Setiap bulannya juga bos kami bayar Rp300 ribu, mungkin ke satpol pp atau pihak lainnya bang”, ucap seorang pedagang asesoris yang enggan menyebutkan identitasnya, Jumat (23/3/2018).
Informasi itu pun menimbulkan penilaian negatif terhadap anggota Satpol PP sehingga tidak pernah terlihat melakukan penertiban terhadap para pedagang.
Kasat Pol PP Kota Pematangsiantar, Ir Robert Samosir menampik tudingan miring yang telah memungut uang retribusi pemakaian trotoar menjadi lapak dagangan asesoris, pakaian dan sepatu bekas.
“Saya tidak pernah memerintahkan siapapun anggota saya memungut uang lapak. Beritahu saya bagaimana ciri-ciri oknumnya, supaya kami tangkap”, sebutnya.
Robert Samosir pun berdalih bahwa para pedagang asesoris, pakaian dan sepatu bekas tersebut merupakan pedagang lama yang sebelumnya membuka lapak dagangan di Jalan Kartini.
“Rencananya mereka kita tempatkan di eks terminal sukadame. Berhubung masih direhab. Untuk sementara pedagang diizinkan di trotoar karena belum ada tempat yang cocok”, katanya melalui sambungan ponsel.
Keberadaan pedagang asesosris, pakaian dan sepatu bekas (monza) pun dikeluhkan masyarakat pejalan kaki dan para pengendara. Jalanan sering terjadi kemacetan akibat banyak kendaraan berhenti di ruas jalan karena pengemudi dan penumpangnya ingin membeli barang dagangan tersebut.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan terjadi kecelakaan lalu lintas akibat banyaknya kendaraan dan warga berada di ruas jalan di sekitar lapak dagangan.
Penulis : Fernandho
Editor : Hendro Susilo
