Restorasidaily.com | KARO
Peristiwa tak lazim menimpa SMPN I payung, Kecamatan Payung Kabupaten Karo. Pasalnya, setelah, Rabu (28/03/2018) 60 pelajar mengalami kesurupan massal. Kini hal serupa kembali terjadi, Rabu (04/04/2018) bahkan terjadi setiap hari. Sekitar 10-20 siswa kemasukan roh halus alias kerasukan disaat jam belajar mengajar berlangsung.
Lingkungan sekolah menjadi heboh, para siswa yang kesurupan roh halus berteriak-teriak tak karuan. Ada yang menyebut agar kamar mandinya jangan diganggu.
“Jangan kotori tempatku, jangan kalian ganggu itu”, salah seorang siswi yang kesurupan sembari menunjuk kamar mandi yang tak terpakai lagi.
Hal ini membuat Kepala sekolah Kamso Bangun, para guru dan siswa lainnya disibukkan dengan para siswa yang tiba-tiba jatuh pingsan dan meronta-ronta akibat kesurupan. Tak jelas, apa penyebab para siswa tiba-tiba kesurupan lagi. Anehnya, akhir-akhir ini sering terjadi kesurupan, Rabu kemarin mencapai puluhan orang.
“Padahal ada juga siswa yang les di malam hari dan tidak pernah kesurupan. Begitu juga hari Selasa kemarin, kita sudah melaksanakan doa akbar bersama tim doa yang didatangkan dari Dinas Pendidikan. Tapi hari ini juga kita masih mengalami hal yang sama yang terjadi tadi pagi”, ujar Kepala Sekolah Kamso Bangun melalui telepon selulernya.
Dikatakannya, yang terus menerus mengalami kesurupan adalah siswi kelas IX bernama Feby beru Bangun. Tak berselang lama, kemudian siswi yang lainpun ikut kesurupan. Tadi sedang asyik belajar, tiba-tiba saja jatuh pingsan dan meronta-ronta. Hingga suasana belajar di kelas terganggu.
Para siswa lainnya pun sibuk menggotong rekan mereka ke tempat yang lebih baik. Siswa yang kesurupan meronta-ronta dan berlarian di halaman sekolah hingga teman-teman mereka khawatir terjatuh.
“Jumlah siswi yang kesurupan hari Sabtu kemarin berjumlah 7 siswi dari kelas yang berbeda. Dan untuk mengantisipasi agar tak terjadi lagi, kita akan buat KKR bersama tim doa untuk mengusir roh-roh halus secara massal”, kata Kepsek.
Lebih lanjut dikatakannya, para siswi yang kesurupan, terpaksa dipulangkan ke rumah. Karena takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Para guru menjadi bingung bagaimana menenangkan siswanya yang kesrupan. Padahal, ada juga orangtua siswa yang sengaja datang mendampingi anaknya disekolah.
Terpisah, salah seorang siswa yang tak ingin namanya disebut mengaku sudah sepekan lebih tak bisa berkonsentrasi belajar lantaran terganggu oleh siswa yang kerap kesurupan. Memang, kata dia, tak semua kelas siswanya kesurupan secara bersamaan. Namun suara teriakan siswa yang kesurupan jelas mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas lain.
“Hampir setiap hari ada lima sampai tujuh siswa yang kerap kesurupan di sekolah hingga para siswa dan guru tak bisa konsentrasi belajar. Pernah juga sampai 70 siswa yang kesurupan, gak tau kenapa. Mungkin gara-gara acara pesta seni budaya Karo kemarin. Kami menggelar tarian budaya Karo memanggil roh-roh halus, mungkin setan itu jadi datang kemari”, mbuhnya.
Sementara Linda br Sinulingga (42) yang rumahnya tinggal berdekatan dengan lokasi sekolah mengaku bingung dan heran karena siswa yang les dimalam hari tidak pernah mengalami kesurupan.
“Masak siswa yang les pukul 20:00-22:00 Wib gak pernah kesurupan, malah dipagi hari keusrupan. Itu kan aneh, mungkin saja setannya tidur kali dimalam hari,”ketusnya sembari tertawa heran.
Adapun nama-nama siswi yang kesurupan pada hari Sabtu diantaranya Gresella br Bangun, Elvani br Sinuraya, Giovani br Surbakti, Alvisa br Surbakti, Gebi br Purba, Loladisipuna br Bangun dan Nebi Vanessa br Sinuraya. (Anita)
Discussion about this post