Restorasidaily.com | KARO
Siapa yang tak kenal dengan kuliner ‘Lemang’. Tentunya kita semua sudah pernah mencicipi makanan kuliner yang banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Karo.
Seperti disetiap acara pesta budaya Karo “Kerja Tahun” yang dilaksanakan secara turun temurun di sejumlah desa. Makanan kuliner yang dimasak didalam tabung bambu itu selalu disajikan bagi tamu yang datang.
Menikmati makanan kuliner yang dimasak di dalam tabung bambu ini akan semakin nikmat jika didampingi sambal rendang atau gula merah. Karena terbuat dari ketan yang diolah bersama santan kelapa lalu dimasukkan ke bambu kemudian dibakar.
Namun seiring perkembangan jaman, makanan cepat saji dan serba praktis dan salah satu kuliner favourit di Kabupaten Karo relatif mulai ditinggalkan. Oleh karena itu perlu inovasi dan kreatifitas baru dalam mempertahankan makanan warisan budaya ini.
Merasa warisan budaya itu mulai ditinggalkan, panitia paskah Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe menggelar lomba memasak lemang di halaman belakang gereja tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana, Muller Bancin, SH, Sekretaris Nikon Gurusinga, S.Pd, Bendahara, Arihta Br Sitepu, Selasa (3/4/2018) di Kabanjahe, kepada wartawan menjelaskan lomba memasak lemang adalah salah satu rangkaian kegiatan memeriahkan paskah GBKP Runggun Simpang VI Kabanjahe.
“Sebagai salah satu warisan budaya, makanan kuliner lemang layak ditampilkan kembali, sebagai pesan kepada jemaat dan masyarakat menjaga dan melestarikan makanan kuliner yang cita rasa dan kualitasnya tidak kalah dengan sejumlah makanan cepat saji,” ujarnya.
Ditambahkannya, sebelumnya juga seribuan jemaat GBKP Simpang VI Kabanjahe mengikuti perayaan visualisasi Jalan Salib dan pawai obor Minggu subuh. Kisah sengsara Yesus tersebut melengkapi rangkaian persembahyangan menuju Paskah, setelah sebelumnya digelar kebaktian Kamis Putih, maka Jumat Agung adalah simbolisasi penyerahan diri Yesus demi menebus dosa umat manusia.
Selanjutnya, aneka kegiatan paskah di GBKP Simpang VI Kabanjahe akan digelar lomba olahraga yang akan dilaksanakan di halaman sekolah YPK GBKP di Jalan Mariam Ginting, Kabanjahe.
Seperti diketahui, metode memasak seperti itu melahirkan cita rasa dan aromanya sangat khas, gurih dan nikmat laksana makanan tradisional tempo dulu. Memilih bambu yang digunakan juga tak sembarangan. Semuanya harus dikerjakan dengan telaten.
Lemang Bambu merupakan makanan khas yang terbuat dari beras ketan, santan dan dibalut oleh daun pisang lalu dimasukan ke dalam seruas bambu. Makanan lemang di desa Batukarang Kecamatan Payung sudah mentradisi setiap pesta budaya Kerja Tahun. (Anita)