Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Ratusan massa berasal dari pedagan kaki lima (PKL) dan gabungan organisasi kemahasiswaan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Balai Kota Pematangsiantar, Senin (9/4/2018) pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Mereka memprotes kebijakan Pemerintah Kota yang berencana merevitalisasi bangunan Balerong Pasar Horas melalui PD Pasar Horas Jaya, serta mencari Walikota Pematangsiantar yang dianggap tidak memiliki sikap toleransi kepada para pedagang yang datang menemuinya.
“Kami menuntut agar pemerintah kota membatalkan rencana revitalisasi bangunan balerong yang menindas pedagang kaki lima dan kios tempel di pasar horas”, sebut beberapa pengunjukrasa.
Sambil membawa berbagai peralatan atribut unjuk rasa, ratusan massa menuding bahwa rencana revitalisasi balerong merupakan tindakan pembodohan, intimidasi dan perampasan hidup bagi para pedagang kaki lima dan kios tempel di Pasar Horas.
Ratusan massa yang terlihat mulai emosi dan geram akibat sang Walikota Hefriansyah SE,MM tidak bersedia menemui mereka, akhirnya terlibat kericuhan dengan anggota Satpol PP yang mengawal aksi unjuk rasa tersebut.
Pengunjuk rasa dan anggota Satpol PP juga terlibat aksi saling dorong hingga mengakibatkan beberapa pedagang terjatuh. Beruntung para pimoinan kedua belah pihak dapat menenangkan situasi yang memanas.
“Turunkan walikota….,Dimana dia….,Jangan sembunyi aja…”, teriak massa untuk Hefriansyah.
Sebelumnya, massa bergerak menuju gedung DPRD Pematangsiantar. Beberapa perwakilan massa, satu-persatu melakukan orasi secara bergantian yang dikomandoi oleh Ketua Alisansi Balimpel David Marpaung.
Ratusan massa kemudian disambut oleh Ketua DPRD yang diwakili Hendri Dunan Sinaga.
Penulis : Ridho
Editor : Hendro Susilo