Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Masyaraka yang berdomisili di Lorong 7, Jalan Bah Tongguran Kiri, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, merasa sangat kecewa dengan pemilik usaha gudang botot UD Dalanta Horas.
Pemiliknya bernama Dalanta Sihombing dituding tidak mau peduli dan memberi bantuan terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar, untuk menangani permasalahan pembakaran tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah yang sangat meresahkan masyarakat sekitar.
Ketika wartawan Restorasidaily.com mempertanyakan kepadanya, melalui pesan singkat WhatsApp, Dalanta Sihombing memberi tanggapan yang dianggap menyeleneh.
“pembakaran sampah punya manfaat untuk mengurangi sampah dan menyuburkan tanah. Belum ditemukan dampak yang besar ataupun efek kerugian akibat pembakaran sampah”, tulisnya melalui pesan WhatsApp pribadinya.
Warga yang membaca jawaban isi pesan WahatsApp tersebut menjadi geram.
“Kami warga meminta bantuan ataupun solusi mengatasi asap pembakaran sampah ini. Apa harus sampai terbakar PAUD dan Gereja itu baru mereka turun tangan dan mengatasinya?”, ucap warga yang enggan menyebutkan namanya, Selasa (10/4/2018).
Tak hanya masyarakat sekitar yang mengeluh, para pekerja di usaha gudang botot juga resah dengan asap pembakaran sampah karena dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit ispa.
Namun mereka enggan menyampaikan kepada pemilik usaha lantaran mereka masih menerima upah dari bekerja di UD Dalanta Horas.
“Gak mungkinlah kami bilangkan ke pemilik gudang botot ini. Kami takut dipecat dan diusir dari tempat tinggal yang disediakan dia”, kata seorang pekerja UD Dalanta Horas.
Saat ini, warga setempat hanya berharap kepada aparat Kelurahan dan Dinas Kebersihan agar segera menangani permasalahan pada tumpukan sampah tersebut. (Debu)
