Restorasidaily | KARO
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Simpang Ujung Aji, Kecamatan Berastagi, Karo, menggelar acara lelang barang guna perluasan lahan gereja, Minggu (6/10/2019).
Salah satu barang yang dilelang adalah kain ‘Jongkit’ Karo milik Bupati Karo. Kain Jongkit merupakan kain etnis suku Karo, biasanya terbuat dari benang sutra dan hanya dipakai pada acara adat.
Penawaran lelang barang, dimulai dengan melelang sehelai selimut yang dipandu Rina heppy br Tarigan. Selanjutnya kain ‘Jongkit’ bercorak baru milik Bupati Karo Terkelin Brahmana giliran dilelang kepada jemaat gereja.
Awalnya, kain etnis Karo tersebut merupakan hadiah panitia untuk bupati Karo sebagai tanda kehormatan selaku kepala daerah.
Terlihat, kain yang coraknya agak kebiru-biruan itu langsung disematkan dipundak bupati disaksikan para jemaat.
Pada kesempatan itu, Bupati dalam kata sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Dengan adanya kepedulian dari semua pihak atau jemaat, tidak ada yang mustahil dalam pengumpulan dana.
“Semuanya kembali kepada hati kita yang tulus dan ikhlas. Apa yang kita janjikan dan berikan dana, itu semua hanya untuk kemuliaan Tuhan. Kita harus yakin dan percaya, pasti akan mendapat berkat yang tak ternilai harganya dari Tuhan,” ujar Terkelin.
Kadangkala, sebagai umat ciptaan Tuhan, tidak pernah menyadari akan kebaikan Tuhan terhadap manusia yang telah diberikan kesehatan. Momen inilah para jemaat dapat berbuat baik dan tentunya akan menghasilkan buah yang baik juga.
“Sebagai tanda kepedulian saya dan tidak sia-sia sudah diundang ditempat ini, maka kain Jongkit ini akan saya sumbangkan kembali dan dibuka dengan harga Rp.5 juta. Jika masih kurang, boleh datang ke kantor,”ujarnya disambut aplaus jemaat sebagai ucapan terima kasih.
Ia mengatakan, jongkit yang diberikan kepadanya, tidak akan dibawa pulang, melainkan dikembalikan lagi ke panitia agar dilelang.
“Silahkan dibordir bertuliskan Bupati Karo. Sebelum saya tinggalkan tempat ini karena ada tugas lain. Saya minta panitia melelangnya, biar yang membeli dapat berfoto bersama dengan saya,”ujar Terkelin.
Tak disangka, sebelum panitia lelang membuka penawaran. Salah seorang jemaat langsung membuka tawaran senilai Rp. 6 juta. Sementara jemaat yang lain langsung berebut melakukan tawaran dengan harga terendah Rp. 6,5 juta.
Akhirnya tawar menawar lelang kain jongkit bupati dikunci. Harga tertinggi senilai Rp.10 juta yang jatuh ditangan keluarga Agusta Kemit diwakilli istri Nursiti br Sembiring.
Nursiti br Sembiring saat dimintai tanggapan mengatakan alasan mengunci atau membeli kain Jongkit milik Bupati Karo seharga Rp.10 juta ada kenangan tersendiri dalam keluarganya sampai ke anak cucu.
“Nantinya mereka akan melihat bila dalam penambahan luas lahan GBKP Runggun Simpang Ujung Aji, ada partisipasi keluarga kami sekaligus bagi kemuliaan Tuhan Kami yakin Tuhan akan memberikan rejeki berlipat ganda seperti dalam firman Tuhan carilah dulu kerajaan Allah maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Ini janji Tuhan yang harus kita imani,”ujarnya mengakhiri. (Anita)
Keterangan foto : Bupati Karo Terkelin Brahmana foto bersama Nursiti br Sembiring peraih lelang tertinggi kain Jongkit Karo milik bupati.
Advertisement. Scroll to continue reading.
