Restorasidaily | KARO
Sepak terjang Tanoto Foundation yang membawa misi pendidikan berkualitas meningkatkan kesetaraan peluang, tak dapat diragukan lagi.
Seperti yang sudah dilakukannya selama ini di Kabupaten Karo. Banyak sekali program-program pendidikan yang telah direalisasikannya.
Kali ini, organisasi Tanoto Foundation menggelar pelatihan modul II praktik baik dalam pembelajaran bagi para guru sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Karo.
Kegiatan yang sedang berlangsung di Aula Sentrum PPWG Kabanjahe, sejak hari Selasa (29/10/2019) dan akan berakhir pada Kamis (31/10/2019) atas kerjasamanya dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Karo.
Kadis Pendidikan Pemkab Karo, Dr. Drs. Eddi Surianta Surbakti, M.Pd mengatakan pelatihan modul II praktik baik dalam pembelajaran bagi guru untuk upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas dan kompetensi guru sebagai ujung tombak pendidikan. Para guru harus dibekali dengan kemampuan yang cukup dalam menerapkan beragam pengetahuan dan kemampuannya.
“Setiap guru nantinya akan lebih mampu memberikan arahan kepada anak didik agar menjadi aktif. Begitu juga bisa menjadi bagian dari pembentukan karakter anak bangsa,”ujar Kadis dalam kata sambutan.
Lebih lanjut dikatakannya, Dinas Pendidikan Karo akan terus bekerjasama mengembangkan Modul II program PINTAR dan Aktif Tanoto Foundation yang berfokus pada kekhasan karakter mata pelajaran.
“Dalam mengajarkan anak-anak harus menggunakan semua indra. Tunjukkan karaker asih, asuh dan asah, bukan hanya teori melainkan tehnik praktek langsung. Disini, para guru akan dilatih, semua ilmu yang dibekali fasilitator dapat dikembangkan,”ujarnya.
Sebab, sambung Kadis lagi, seorang pendidik tidaklah sama dengan guru silat yang menciptakan muridnya tanpa dibekali dengan ilmu pamungkas sebagai pertahanan diri.
“Para guru harus mampu menginspirasi siswa saat mengajar, agar lebih aktif melebihi guru. Cara seperti ini yang menjadi impian setiap guru. Maka dari itu untuk dapat menerapkan teknik mengajar yang baik dibutuhkan pelatihan,”paparnya.
Sementara itu, Distrik Kordinator Wilayah (Korwil) Sumut, Abdy Sinulingga memaparkan, pelatihan tersebut dilanjutkan berdasarkan pelatihan Modul I Metodologi Umum tentang pendekatan belajar aktif, pertanyaan produktif, imajinatif dan terbuka serta pengelolaan kelas yang telah dilaksanakan.
“Kemarin sudah kita implementasikan di sekolah dan madrasah mitra Tonoto Foundation. Sekarang ini pelatihannya terkait pendampingan pendekatan dengan strategi mengajar,”ujarnya.
Ia menyebut, pelatihan Modul II merupakan pengembangan Modul I. Secara tekhnis Modul I mengenalkan kerangka berpikir secara umum tentang pendekatan pembelajaran aktif. Sedangkan Modul II meletakkan kerangka cara mengajar karakterisik tiap mata pelajaran.
“Setiap mata pelajaran memiliki karakter ketrampilan dan proses tersendiri yang perlu dilatihkan. Modul II, guru akan dilatih mengajar sesuai kekhasan karakter mapel,”sebutnya.
Dikatakannya, pelatihan Modul II lebih dirancang agar guru memiliki pengetahuan dan pengalaman konkret tentang 3 hal, yakni metodologi khas dan ketrampilan mengajar mata pelajaran.
Misalnya, dalam pembelajaran mapel Matematika yang berciri melatihkan siswa dalam penalaran, pembuktian, representasi, koneksi dan proses penyelidikan, penemuan dan pemecahan masalah.
“Jadi dalam mengajar matematika, siswa jangan hanya diberikan rumus. Tetapi siswa perlu difasilitasi untuk menemukan rumus,”imbuhnya mengakhiri.
Turut hadir diacara tersebut, pengawas SD, Dra Alianna Boru Gurning, Teacher School trainning specialist Jefry Sipayung dan perwakilan para guru SD kelas 1-3 yang terpilih.(Anita)
Keterangan foto : Kadis Pendidikan Eddi Surbakti dan Pengawas SD Dra. Alianna Gurning, Abdy Sinulingga dan Fasilitator Tanoto Foundation Jefry Sipayung.
Advertisement. Scroll to continue reading.
